A. Peribahasa Di Minangkabau
Definisi
Peribahasa:
Peribahasa adalah ayat atau kelompok
kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung pengertian tertentu,
bidal, pepatah.Sebuah pepatah yang menjelaskan aturan dasar perilaku mungkin
juga dikenal sebagai sebuah pepatah. Jika peribahasa dibedakan dengan ungkapan
yang sangat baik, mungkin akan dikenal sebagai sebuah aforisme. Beberapa
peribahasa merupakan perumpamaan yaitu perbandingan makna yang sangat jelas
karena didahului oleh perkataan "seolah-olah", "ibarat",
"bak", "seperti", "laksana", "macam",
"bagai", dan "umpama".
Peribahasa
dari Suku Minangkabau
Dalam
mempertahankan gengsi dan persamaan derajat mereka mengatakan “ tagok sama
tinggi, duduak sumo rendah”, artinya: berdiri sama tinggi dan duduk sama
rendah. Maksudnya, sejajar dalam martabat atau tingkatnya.Sama adil di kedua
belah pihak baik hak dan kewajiban.
Dalam mengelola
kehidupan mereka berpedoman “nak mulia batabura urai, nak tuah tagak di nan
manang, nak cadiak sungguah baguru, nak kayo kuek mencari”, artinya: kalau
ingin mulia hendaknya banyak pengorbanan, kalau ingin kelihatan sakti hendaknya
memihak kepada yang pasti menang, kalau ingin cerdas hendaknya belajar dan
kalau ingin kaya yang sudah barang tentu harus bejuang.
Untuk memanfaatkan
tenaga kerja mereka mengatakan bahwa “nan buto paambuih lasuang, nan pakak
palepah badia, nan lumpuah pauni rumah, nan binguang disuruah-suruah, nan kuwek
pambao baban, nan cadiak lawan barunding”, artinya: yang buta untuk meniup
lesung, yang tuli untuk menembakan bedil, yang lumpuh untuk menjaga rumah, yang
bodoh untuk diperintah, yang kuat untuk membawa beban dan yang cerdas untuk
lawan berunding. Maksudnya, bekerjalah sesuai keahlian.
Hal ini sejalan
dengan peredaman emosi antusiasme, yaitu: “mamanjang sarantang tangan, mamkuwa
sakewak bahu, malempek saayun langkah, bakato sapanjang aka”, artinya: kalau
ingin mengukur harus semampunya, memikul beban semampu badan, melompat sekuat
ayunan langkah, kalau berbicara yang masuk akal.
Bagi
penyesuaian diri mereka berkata “bakato di bawah-bawah, mandi di ilia-ilia”,
artinya: berkata hendaklah merendah dan mandi hendaklah dihilir. Maksudnya,
harus pandai-pandai menempatkan diri.
B. Dongeng Di Minangkabau
Definisi
Dongeng
Dongeng merupakan cerita yang diangkat
dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi ceritayang mengandung pesan.Kemudian
diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Terkadang kisah
dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi, tergantung
cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan. Kisah
dongeng yang sering diangkat menjadi saduran dari kebanyakan sastrawan dan
penerbit, lalu dimodifikasi menjadi dongeng modern.Sedangkan cerita yang berisi
tokoh para hewan disebut dengan fabel.
Lebai
Malang
Dahulu, disebuah desa ada seorang guru
yang bernama Pak Lebai. Pada suatu hari dia mendapat dua undangan pesta dari orang kaya desa tetangga. Sayangnya
pesta tersebut diadakan pada hari yang sama dan jam yang sama. Pak Lebaipun
menimbang-nimbang untung dan rugi dari setiap undangan, tapi ia tetap tidak
bisa mengambil keputusan dengan cepat. Ia berpikir kalau pergi ke pesta desa
hulu sungai, tuan rumah akan memberinya hadiah dua ekor kepala sapi, tetapi
masakan orang hulu sungai katanya kurang enak dan tuan rumah hulu sungai tidak
seramah hilir sungai. Kalau Pak Lebai pergi ke pesta hilir sungai dia akan
mendapat hadiah seekor kepala Sapi yang dimasak enak, tuan rumahnya juga sangat
ramah.
Pak Lebaipun mengayuh sampan kedesa
hilir sungai. Tiba-tiba ditengah perjalanan dia berubah pikiran, dia mengayuh
sampannya ke desa hulu sungai, karena dia dengar di desa hulu sungai tuan
rumahnya akan memberikan tambahan kue untuk tamunya. Ketika hampir tiba di desa
hulu sungai dia melihat beberapa tamu mengatakan kalau sapi yang disembelih
kurus kurus.Pak Lebai pun berbalik arah menuju desa hilir sungai.Tiba di desa
hilir sungai ternyata pestanya sudah selesai.Pak Lebai bergegas mengayuh
sampannya ke desa hulu sungai, tapi sayangnya pesta disanapun sudah selesai.Pak
Lebai tidak mendapatkan kepala sapi yang diinginkan, padahal dia sangat
lapar.Lalu dia memutuskan untuk pergi memancing ikan dan berburu.
Pak Lebai lalu membawa bekal nasi dan mengajak
anjingnya.Setelah beberapa lama kailnya dimakan ikan, tapi sayang kail itu
menyangkut didasar sungai.Pak lebai turun untuk mengambil ikan tersebut, tapi
sayang ikan tersebut lolos. Sementara Pak Lebai sibuk mengambil kail C. Legenda Minangkabau
Definisi
Legenda
Legenda (bahasa Latin: legere) adalah
cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang mempunyai cerita sebagai sesuatu
yang benar-benar terjadi. Menurut Buku Sari Kata Bahasa Indonesia, Legenda
adalah cerita rakyat jaman dahulu berkaitan dengan peristiwa dan asal-usul
terjadinya suatu tempat. Contohnya: Sangkuriang dan Batu Menangis
Legenda
Asal Usul Minangkabau
Dulu, di Sumatera Barat, ada sebuah
negeri.Penduduk negeri itu hidup aman dan makmur. Suatu hari, ada berita bahwa
Kerajaan Majapahit dari Jawa akan menyerang negeri itu. Segera Raja mengadakan
pertemuan. Seorang tetua yang lain kemudian berkata, “Kita tak perlu berperang
dengan mereka. Bagaimana kalau kita tantang mereka mengadu kerbau?Jika kerbau
mereka mati, kita menang. Tapi jika kerbau kita mati, mereka menang.”.“Apa yang
harus kita lakukan agar menang?” tanya tetua lainnya. “Aku punya rencana
bagus.”Ia lalu mengemukakan rencananya pada Raja dan tetua-tetua lain, dan
semua setuju pada rencana itu. “Ya! Sekarang mari kita cari seekor anak kerbau
yang kuat,” ucap tetua yang mengusulkan.
Mereka pun melakukan rencana itu.Mereka
mengambil seekor anak kerbau dan memisahkannya dari induknya.Mereka tidak
memberi anak kerbau itu makan dan membiarkannya lapar.Anak kerbau itu
melenguh-lenguh kelaparan.Orang-orang itu kemudian mengikatkanan dua pisau
tajam pada tanduk anak kerbau itu.Hari pertandingan tiba.Orang-orang Majapahit
mengeluarkan seekor kerbau liar besar dari kandangnya.Orang-orang Sumatera
Barat mengeluarkan anak kerbau mereka. Anak kerbau yang sangat lapar itu
memburu ke kerbau besar dan menyusup ke bawah perutnya mencari puting susu.
Pisau-pisau di tanduk anak kerbau merobek perut kerbau besar.Kerbau itu rubuh
ke tanah dan mati.“Hore!” seru orang-orang Sumatera Barat penuh suka cita.“Kita
menang!Kita menang!”
Orang-orang Majapahit meninggalkan
Sumatera Barat.Sumatera. Orang-orang Sumatera Barat kemudian mengganti nama
kerajaan mereka menjadi Minangkabau, yang artinya ‘kerbau menang’. Sampai
sekarang, atap rumah di Sumatera Barat berbentuk tanduk kerbau.Begitu pula
dengan pakaian tradisional para wanita Sumatera Barat.
Legenda
Malin Kundang
Di desa terpencil, seorang Ayah dari
keluarga miskin memutuskan untuk merantau. Namun ayah Malin tidak pernah
kembali, hingga ibunya harus mencari nafkah.Malin termasuk anak yang nakal.
Hingga ketika ia sedang mengejar ayam, ia tersandung dan lengan kanannya luka
terkena batu. Luka tersebut meninggalkan bekas dilengannya.
Melihat ibunya yang banting tulang
mencari nafkah. Malin memutuskan untuk merantau agar dapat menjadi kaya
raya.Ibu Malin tidak setuju, mengingat suaminya yang tak pernah kembali setelah
merantaum, namun Malin tetap pergi merantau dengan menumpang kapal seorang
saudagar.
Di tengah perjalanan, kapal yang
dinaiki Malin di serang oleh bajak laut.Semua barang dirampas.Bahkan sebagian
besar awak kapal dan orang yang berada di kapal dibunuh. Karena bersembunyi ia
selamat. Ia terkatung-katung di laut, hingga akhirnya kapal terdampar. Dengan
tenaga yang tersisa, Malin berjalan menuju desa terdekat.Desa tersebut
merupakan desa yang subur. Dengan keuletan dalam bekerja, ia berhasil menjadi
kaya. Kemudian ia menikahi seorang gadis.
Berita Malin Kundang yang telah menjadi
kaya dan menikah sampai pada ibu Malin.Ibunya sangat bersyukur anaknya telah
berhasil.Sejak saat itu, ibunya selalu pergi ke dermaga, menantikan anaknya
pulang.Malin dan istrinya melakukan pelayaran.Ibu Malin yang melihat kedatangan
kapal dengan dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal.Ibu Malin
menuju ke arah kapal.Ia melihat bekas luka dilengan kanan anaknya. "Malin
Kundang anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?".
Tetapi melihat wanita tua yang berpakaian lusuh dan kotor, Malin marah meskipun
ia tahu bahwa wanita itu ibunya, karena dia malu trerhadap istri dan juga anak
buahnya.
Mendapat perlakukan seperti itu, ibu
Malin sangat sakit hati.Malin pun pergi berlayar, namun di tengah perjalanan
datang badai yang menghancurkan kapalnya. Diwaktu yang sama ibunya sedang
berdoa, "Tuhan! Jika benar ia Malin anakku, KUKUTUK DIA JADI BATU!".
Sampai saat ini Batu Malin Kundang masih dapat dilihat di sebuah pantai bernama
pantai Air Manis, di selatan kota Padang, Sumatera Barat.
Pesan: Bagaimana pun, kita sebagai
seorang anak, harus selalu menghormati orangtua kita.
Legenda
Siti Nurbaya
Suatu ketika, setelah menamatkan
sekolah tingkat atas, Syamsul Bahri melanjutkan sekolah kedokteran di pulau
Jawa. Betapa sedihnya Syamsul yang harus meninggalkan sang kekasih Siti
Nurbaya. Siti menangis disaat melepas kekasihnya di pelabuhan Teluk Bayur.
Suatu saat, musibah mendera keluarga
Siti Nurbaya, usaha dagang ayahnya mengalami kebangkrutan hingga jatuh miskin
dan Baginda Sulaiman akhirnya jatuh sakit.Beliau akhirnya meminjam uang kepada
seorang rentenir yang suka beristri banyak bernama Datuk Maringgih.Suatu hari
Datuk pergi kerumah Baginda Sulaiman untuk menagih piutangnya.Disanalah Datuk
Maringgih terpesona melihat kecantikan Siti.Datuk memaksa Siti Nurbaya menjadi
istri mudanya kalau ayahnya tak sanggup membayar utangnya.
Siti menolaknya, karena dia sudah punya
kekasih.Tapi Siti tak berdaya dan akhirnya dipersunting oleh Datuk Maringgih
yang berumur sebaya dengan ayahnya.Kabar tersebut sampai ke telinga Syamsul
Bahri, hatinya sangat sedih dan mencoba bunuh diri.Suatu hari Syamsul Bahri
pulang ke Padang dan bertemu degan Siti.Datuk Maringih meyebarkan fitnah yang
menyudutkan Syamsul Bahri.Hingga Syamsul Bahri di usir oleh ayahnya Sutan
Mahmud. Syamsul kembali ke Jakarta, diam-diam ia menyamar jadi tentara kompeni
Belanda, dengan nama samaran Letnan Mas.
Datuk Maringgih menjadi benci kepada
Siti, puncaknya ia melampiaskan dendamnya dengan meracuni Siti. Siti Nurbaya
menemui ajalnya setelah memakan lemang beracun kiriman Datuk.Pada saat tragedi
Balesting (Saudagar-saudagar pribumi yang tidak mau membayar upeti/pajak
dibawah pimpinan Datuk Mariggih), dikirimlah Letnan Mas oleh Kompeni ke Padang
untuk menumpas para pembangkang.Terjadilah peperangan satu lawan satu antara
Letnan Mas dengan Datuk Maringgih. Akhir cerita Letnan Mas yang tak lain adalah
Syamsul Bahri tewas di pedang diujung pedang, bersamaan dengan Datuk Maringgih
juga roboh terkena tembakan Letnan Mas.
Pesan: Jangan pernah mempunyai utang
terhadap renteinir. Walau pun itu terpaksa.
Legenda
Lembah Harau
Suatu hari, Raja Hindustan berlayar
bersama istri dan anaknya, Putri Sari Banilai.Perjalanan ini dalam rangka
selamatan atas pertunangan putrinya dengan Bujang Juaro. Sebelum berangkat,
Sari Banilai bersumpah dengan tunangannya, apabila ia ingkar janji maka ia akan
menjadi batu dan apabila Bujang Juaro yang ingkar, maka ia akan menjadi Ular.
Dalam perjalanan kapal mereka terbawa oleh gelombang dan terdampar pada sebuah
selat (tempat tersebut sekarang dinamakan Lembah Harau).
Setelah terdampar, Raja Hindustan
bersama dengan keluarganya disambut oleh Raja yang memerintah Harau pada waktu
itu. Lama kelamaan, karena hubungan baik yang terjalin, Raja Hindustan
menikahkan putrinya dengan pemuda setempat bernama Rambun Paneh. Karena untuk
kembali ke negeri Hindustan tidak memungkinkan.Raja tidak tahu sumpah yang
telah diucapkan Sari Banilai dengan tunangannya, Bujang Juaro.
Beberapa lama kemudian, Rambun Paneh
menikah dengan Sari Banilai.Waktu terus berjalan dan lahirlah seorang
putra.Suatu hari Raja Hindustan membuatkan mainan untuk cucunya.Sewaktu asyik
bermain, mainan tersebut jatuh ke dalam laut.Anak tersebut menangis.Ibunya,
Putri Sari Banilai tanpa pikir panjang langsung terjun ke laut untuk mengambil
mainan tersebut. Sungguh malang, ombak menghempaskannya hingga tubuhnya
terjempit pada dua batu besar. Sari Banilai sadar, bahwa ia telah ingkar janji
pada tunangannya. Dalam keadaan pasrah, ia berdoa pada Yang Maha Kuasa, supaya
air laut jadi surut. Doanya dikabulkan, kemudian air laut menjadi surut.Ia juga
berdoa agar peralatan rumah tangganya didekatkan padanya. Dan ia berdoa,
seandainya ia membuat kesalahan ia rela dimakan sumpah menjadi batu. Tidak lama
berselang, perlahan-lahan tubuh Putri Sari Banilai berubah menjadi batu.
Pesan: Kita sebagai manusia, harus
belajar untuk selalu menepati janji yang telah kita janjikan terhadap orang
lain.
Legenda
Gunung Tinjau (Asal Mula Danau Maninjau)
Dahulu kala, di Sumatera Barat terdapat
tiga gunung, yaitu Merapi, Singgalang dan Gunung Tinjau.Merapi dan Singgalang sampai
kini masih ada, sedangkan gunung tinjau tinggal bekasnya saja.Konon, hidup
suatu kaum yang terdiri dari beberapa keluarga dan dipimpin oleh Datuak
Limbatang.Salah satunya adalah keluarga Siti Rasani.Siti Rasani adalah anak
bungsu sekaligus satu-satunya wanita di keluarga itu.Kakaknya berjumlah
Sembilan, dikenal dengan Bujang Sembilan.
Siti Rasani kecil tumbuh menjadi remaja
dan menjalin kasih dengan Si Giran anak dari Datuk limbatang.Saat kesembilan
kakak mengetahuinya, mereka mengadakan musyawarah.Seorang kakak yang bernama
Malintang, tidak setuju, karena Giran pernah menciderai Malintang hingga
menjadi pincang.Mereka ingat pesan almarhumah ibunya agar mereka selalu rukun.
Akhirnya semua sepakat tidak menerima Si Giran
Siti Rasani nekat pergi ke rumah Datuk
limatang mengadu nasib.Namun diikuti oleh para kakaknya. Dalam perjalanan ia
bertemu Si Giran yang hendak merantau. Kemudian kesembilan kakaknya mengeroyoki
Si Giran. Rasani dihukum karena telah membuat malu keluarga. Rasani harus dibuang ke dalam kawah
Gunung Tinjau. Sebelum terjun Rasani berikrar, jika ia bersalah jasadnya akan
lenyap, tapi jika ia tidak bersalah, maka akan terjadi sesuatu. Giran pun ikut
melompat bersama Siti Rasani.Kemudian terjadi ledakan yang disusul oleh
gempa.Akhirnya hujan lebat pun turun.Gunung tinjau lenyap, kini tinggal
genangan air yang akhirnya menjadi Danau Maninjau.
Untuk mengigat dan mengenang peristiwa
tersebut, masyarakat di kaki gunung itu memberikan nama-nama desa sesuai dengan
nama keluarga atau kaum yang menghadapi tragedi itu. Nama – nama itu adalah:
(1) Sungai Batang untuk Datuk Limbatang; (2) Sigiran untuk Si Giran; (3)
Tanjung Sani untuk Siti Rasani; (4) Bayur untuk Panglimo Bayur; (4) Koto
Malintang untuk Malintang; (6) Batang Kurambik untuk Kurambik; (7) Simarasok
untuk Marasok; (8) Rambun Bamaniak untuk Rambun; dan (9) Gasang untuk Gasang.
Begitulah seterusnya, semua desa dan negeri itu terletak di Kecamatan Tanjung
Mutiara Kabupaten Agam.
Pesan: Sebagai seorang manusia, kita
tidak diperbolehkan untuk main hakim sendiri
D. Mitos Dari Minangkabau
Definisi
Mitos
Suatu mitos dianggap sebagai kisah suci
dan diyakini kebenarannya oleh komunitas penganutnya, namun belum tentu
diyakini oleh komunitas lain yang memiliki mitologi yang berbeda. Mitos (bahasa
Yunani: mythos) adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar
masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk
di dalamnya, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau
penganutnya.
Mitos
Palasik
Palasik adalah orang yang memiliki ilmu
hitam tingkat tinggi, palasik gemar menghisap darah anak-anak, balita bahkan
janin yang berada di dalam kandungan.Banyak ibu-ibu di Minangkabau yang merasa
takut jika membawa bayi atau balitanya keluar rumah. Namun jika terpaksa,
mereka akan memasang sambua pada
tubuh anaknya. Sambua adalah istilah untuk jimat penangkal dan biasanya sambua
di dapat dari orang pintar.
Ilmu palasik diyakini sebagai ilmu yang
menurun dalam sebuah keluarga.Jika orang tuanya palasik, maka otomatis anaknya
juga palasik.Konon, di masa lampau orang yang memiliki ilmu palasik harus
menikah dengan palasik juga, serta mereka hidup terasing dalam komunitasnya.
Palasik menghisap darah melalui ujung
jempol kaki mangsanya, menyapa mangsa atau dapat juga dengan menatap mangsanya.
Jika seorang palasik berhasil, maka mangsanya akan mengalami panas tinggi,
kejang-kejang, muntah-muntah, diare yang berkepanjangan dan mata yang selalu
mengeluarkan kotoran. Apabila tidak segera di obati ke orang pintar maka bisa
berakibat fatal, si anak bisa meninggal dunia.
Pesan:
Anak yang masih kecil tidak diperkenankan untuk dibawa keluar rumah, karena
kondisi badannya masih lemah.
MitosGasiang
Tangkurak dan Sijundai
Gasiang tangkurak merupakan ilmu jahat
yang dijalankan melalui persekutuan syetan.Ilmu ini dikenal oleh masyarakat
pedesaan Minangkabau. Jenis gasiang yang biasa difungsikan sebagai media untuk
menyakiti dan menganiaya orang lain
secara magis. Selain untuk menyakiti, ada dukun tertentu yang
menggunakan gasiang tangkurak untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh
hal-hal magis. Gasiang tingkurak bentuknya mirip dengan gasing seng yang
pipih, tapi bahannya dari tengkorak
manusia. Gasiang seperti ini hanya bisa dimainkan oleh dukun. Sambil memutar gasiang, dukun membacakan mantra agar orang yang jadi
sasaran akan merasakan sakit, gelisah
dan melakukan tindakan layaknya orang sakit jiwa. Misalnya, berteriak, menarik
rambut dan yang paling popular memanjat dinding. Penyakit magis yang
disebabkan oleh gasing tangkurak ini
lazim disebut Sijundai. Bila dukun berhasil, maka korban akan berjalan menemui
dukun atau orang yang meminta bantuan dukun. Hal ini terlihat pada popularitas
lagu Gasiang Tangkurak ciptaan Syahrul Tarun Yusuf dinyanyikan oleh Elly Kasim,
seorang penyanyi Minang legendaris.
Pesan: Agar selalu mengingat Tuhan dan
meminta perlindungan dari godaan syetan.
Mitos
Orang bunian
Orang bunian atau sekedar bunian adalah
mitos sejenis makhluk halus dari wilayah Minangkabau, Sumatera Barat,
Indonesia.Berdasar mitos tersebut, orang bunian berbentuk menyerupai manusia
dan tinggal di tempat-tempat sepi, di rumah-rumah kosong yang telah
ditinggalkan penghuninya dalam waktu lama.
Pesan: Agar kita selalu waspada dan
hindari tempat-tempat yang sepi. Karena, banyak kejahatan terjadi di tempat
yang sepia tau rumah-rumah yang tidak berpenghuni.
Daftar Pustaka
Peribahasadari MinangkabauKencana Syafiie, Inu. 2012. Teori dam Analisis Politik. Bandung: Pustaka Reka Cipta
Cerita Rakyat dari Sumatera Barat “Minangkabau”. 2011. http://kampunggintung.blogspot.no/2011/03/cerita-rakyat-dari-sumatera-barat.html
Cerita Rakyat Ledakan Gunung Tinjau (Asal Mula Danau Maninjau). 2010. http://down4high.blogspot.no/2012/11/cerita-rakyat-ledakan-gunung-tinjau.html
Dongeng. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Dongeng
Gasiang Tangkurak dan Sijundai. 2010. http://www.urangminang.com/mistis-dan-mitos/186-gasiang-tangkurak-dan-sijundai
Kisah Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih di Ranah Minangkabau. 2011. http://pelangiholiday.wordpress.com/2011/06/09/kisah-siti-nurbaya-dan-datuk-maringgih-di-ranah-minangkabau/
Lebai Malang. 2010. http://ceritakupelangiku.blogspot.no/2010/10/lebai-malang.html
Legenda. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Legenda
Legenda Lembah Harau (Sumatera Barat). 2010. http://dongenganakdunia.blogspot.no/2010/10/legenda-lembah-harau-sumatera-barat.html
Malin Kundang. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Malin_Kundang
Mitos. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Mitos
Mitos Suatu Daerah (Mitos Dareah Sumatera Barat – Minang Kabau). 2012. http://mierzh.wordpress.com/2012/03/23/mitos-suatu-daerah-mitos-dareah-sumatera-barat-minang-kabau/
Orang Bunian. 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Orang_bunian
Peribahasa. 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Peribahasa
0 Response to "Makalah Komunikasi Lintas Budaya Mengenai Budaya Padang"