Makalah Opini Publik


BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah salah satu negara yang menganut system demokrasi. Dimana semua orang bebas berpendapat dan ber opini. Kemudian pendapat itu jadilah opini public. Istilah Opini Publik  beasal dari terjemahan bahasa Inggris Public Opinin. Sesuai dengan kata asalnya opini dan public. Opini adalah pendapat dari seseorang mengenai sesuatu hal tertentu. Hal atau pokok permasalahan dalam pengertian tersebut itu bisa konkrit dan bisa juga abstrak, bergantung kepada tertariknya seseorang.
Yang menarik seseorang untuk tertarik dengan seuatu hal itu bemacam-macam, misalnya pokok permasalahan yang sedang hangat dibicarakan. Karena actual atau hangat persoalan atau hal yang dibicarakan itu bisa bermacam-macam bidang, seperti social, hukum, politik, ekonomi atau apa saja yang menarik perhatian orang saat itu. Sekalipun apa yang hari ini dibicarakan orang, bseok atau lusanya mungkin tidak menarik lagi. Apalagi setelah satu atau dua minggu kemudian. Persoalan atau masalah yang dibicarakan orang bisa beralih dari satu permasalah ke permasalah lain yang lebih aktual lagi.
Melihat begitu bebas dan leluasanya masyarakat Indonesia untuk berpendapat. Kelompok kami tertarik untuk mengetahui apa saja proses yang mempengaruhi pembentukan opini publik di masyarakat Indonesia. Apa saja unsur-unsur yang mempengaruhi pembentukan opini public di masyarakat Indonesia. serta apa saja bentuk-bentuk opini publik itu. Oleh karena itu kelompok kami merasa tertarik dan membuat rasa keingin tahuan untuk lebih mengenal dan mengetahui bagaimana proses pembentukan opini publik. Oleh karena itu kelompok kami mengambil judul “Proses Pembentukan Opini Publik.


1.2              Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kelompok kami tentukan yaitu:
1.      Bagaimana proses pembentukan opini pubik terjadi?
2.      Bagaimana dan apa saja unsure-unsur yang mempengaruhi proses pembentukan opini publik?
3.      Bagaimana dan apa saja bentuk-bentuk opini publik?

1.3              Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1        Tujuan Penelitian
Adapun tujuan Penulis melakukan penelitian ini adalah:
1.      Untuk mengetahui proses pembentukan opini publik
2.      Untuk mengetahui unsur-unsur yang mempengaruhi proses pembentukan opini publik
3.      Untuk mengetahui bentuk-bentuk opini publik
4.      Sebagai bahan untuk membuat makalah guna memenuhi syarat tugas Mata Kuliah Opini Publik.

1.3.2         Manfaat Penelitian
Pada penelitian ini kelompok kami mengharapkan manfaat yang maksimal, walaupun diaksanakan dengan kemampuan yang terbatas.
Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut :
1.      Bagi kelompok kami
Penelitian ini dilakukan untuk menimba ilmu pengetahuan dan pemahaman bagi kelompok kami mengenai proses pembentukan opini publik.
2.      Bagi kelompok lain.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengkaji tema yang sama.

1.4              Metode dan Teknik Penelitian
Metode dan teknik penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif, yakni penelitian yang bertujuan untuk membuat penjelasan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta tertentu hasil temuan dari sumber kepustakaan.
1.5              Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian yang penulis gunakan adalah sumber data sekunder. Kelompok kami  mengumpulkan data-data dan informasi dari buku-buku dan internet yang diperuntukan untuk  memperoleh data yang teoritis yang nantinya akan digunakan sebagai dasar pengetahuan dan pertimbangan dalam melaksanakan penulisan.














BAB II
ISI

2.1              Proses Pembentukan Opini Publik
Moore (2004: 55) berpendapat akar dari proses pembentukan opini adalah sikap (attitude). Sikap adalah perasaan atau suasana hati seseorang mengenai orang, organisasi, persoalan atau objek. Sikap menggambarkan predisposisi seseorang untuk mengevaluasi masalah kontroversional dengan cara menyenangkan ataupun tidak menyenangkan. Secara singkat, sikap adalah suatu cara untuk melihat situasi. Sikap yang diungkapkan adalah opini. Latarbelakang kebudayaan, ras, dan agama seringkali menentukan sikap seseorang. Sama halnya dengan R.P Abelson (dalam Ruslan 1999) bahwa untuk memahami proses pembentukan opini seseoang dan Publik berkaitan erat dengan sikap mental (Attitude), persepsi (persepstion) yaitu proses pemberian makna dan hingga kepercayaan tentang sesuatu (belief).
Menurut Sunarjo (1984), opini, sikap, perilaku, tidak dapat untuk dipisahkan. Ada beberapa konsep yang dikemukakan oleh Sunarjo (1984) tentang opini yaitu:
1.      Opini atau pendapat merupakan jawaban terbuka (overt) terhadap suatu persoalan atau issu ataupun jawaban yang dinyatakan berdasarkan kata-kata yang diajukan secara tertulis ataupun lisan.
2.      Sikap atau attitude adalah reaksi seseorang yang mungkin sekali terbuka/terlihat, akan tetapi tidak selalu dimaksudkan untuk dinyatakan/ diperlihatkan, karena itu tidak selalu dimaksudkan untuk dinyatakan atau diperlihatkan, karena itu dinyatakan bahwa sikap atau attitude reaksi yang tertutup (covert).
3.      Biasanya sikap seseorang mencerminkan sekaligus pendapatnya secara implisit (dari bahasa latin implicite artinya meskipun belum atau tidak disebut, sudah termasuk didalamnya).
4.      Opini merupakan pernyatan yang diucapkan atau tertulis/tulisan, maka sikap atau attitude merupakan kecenderungan untuk merespon secara positif atau negatif kepada seseorang yang tertentu, objek atau situasi yang tertentu pula.
5.      Opini dianggap sebagai jawaban lisan pada individu yang memberi respon (tanggapan) kepada stimulus dimana dalam situasi/keadaan yang pada umumnya diajukan suatu pertanyaan.
6.      Keyakinan merukan sikap dasar seseorang yang biasanya bertujuan mencapai cita-citanya, memecahkan suatu persoalan ataupun mewujudkan suatu rencana.
2.2              Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Opini Publik
Faktor-faktor yang dapat membentuk pendapat umum menurut D.W. Rajeki (Ruslan, 1999) mempunyai tiga komponen yang dikenal dengan istilah ABC of Attitude, yang penjelasannya sebagai berikut:
1.      Komponen A : Affect (perasaan  atau emosi). Komponen ini berkaitan dengan rasa senang, suka, sayang, takut, benci dan lain sebagainya. Kemudian komponen afektif tersebut merupakan evaluasi berdasarkan perasaan seseorang yang secara emotif (aspek emosional) untuk menghasilkan penilaian yaitu baik atau buruk.
2.      Komponen B ; Behaviour (tingkah laku). Komponen ini lebih menampilkan tingkah laku atau perilaku seseorang, misalnya bereaksi untuk memukul, menghancurkan, menerima, menolak dan  sebagainya. Jadi merupakan onen untuk menggerakkan seseorang secara aktif untuk melakukan tindakan atau berprilaku atas suatu reaksi yang sedang dialaminya.
3.      Komponen C : Cognition (pengertian atau nalar). Komponen kognisi berkaitan dengan penalaran seseorang untuk menilai suatu informasi, pesan, fakta dan pengertian yang berkaitan dengan pendiriannya. Komponen ini menghasilkan penilaian atau pengertian dari seseorang berdasarkan penilaian atau rasio atau kemampuan nalarnya. Artinya kognitif tersebut merupakan aspek kemampuan  intelektualitas seseorang yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
Sehubungan dengan pentingnya opini publik didalam masyarakat perlu diketahui beberapa hal tentang pengaruh dan sifatnya yang dikemukakan oleh Ruslan (1999) yaitu :
a.       Opini publik dapat memperkuat Undang-undang/peraturan-peraturan sebab tanpa dukungan opini publik maka undang-undang tersebut tidak akan jalan.
b.      Opini publik merupakan pendukung moril dalam masyarakat.
c.       Opini publik adalah pendukung eksistensi lembaga-lembaga sosial.
Dalam kaitanya dengan kebijakan public, Hennessy (1990) menyatakan proses pendapat kebijakan (opinion-policy proces) adalah cara di dalamnya tercakup apa yang dipikirkan rakyat berkaitan dengan apa yang dilakukan pemerintah tidak dimaksudakan untuk gagasan yang lebih rumit. Walaupun sederhana namun defenisi ini mengandung semua pertanyaan yang timbul pada semua pikiran. Ternyata bahwa pada pandangan pertama hubungan antara pendapat umum dan kebijakan pemerintah akan merupakan suatu hal yang sederhana dalam masyarakat demokrasi. Untuk mengetahui proses pendapat kebijakan ada pertanyaan apakah baik atau buruk bahwa demokrasi perwakilan proses pendapat kebijakan dapat mengambil keputusan bertentangan dengan pendapat mayoritas? pertanyaan ini akhirnya merupakan soal penilaian pribadi. Pengambilan keputusan minoritas sebagai tidak terpisahkan dari perwakilan adalah hal yang baik. Namun para penulis sengaja mempertahankan usaha mereka untuk mengahalangi keefektifan pendapat mayoritas. Proses kebijakan pendapat tidak menjamin bahwa mayoritas populer akan mengendalikan kebijakan.


2.3              Bentuk-bentuk Opini Publik
Perubahan opini bisa terjadi bila ada faktor ataupun data serta pengalaman yang baru,hal mana menjelaskan bahwa derngan jangka waktu lebih lama masyarakat dapat menerima suatu ide yang mula-mula ditolaknya. Kejujuran dalam diri manusia untuk hidup dalam situasi yang sebaik mungkin, menyebabkan bahwa Koreksi opini akan mengakibatkan perubahan sikap:
(a)Dalam hal ini dikemukakan bahwa ada bermacam-macam opini yaitu :
  • Opini yang berisi atau berwujud ide/gagasan.
  • Opini keyakinan atau ideologi
  • Opini yang berupa pemikiran
(b) Semua pembentukan opini didasarkan pada pengalaman pribadi dan pengalamn orang lain secara langsung atupun tidak langsung diketahui oleh individu dan terkenal sebagai frame of reference.
Bentuk opini lain yang sifatnya lebih kuat ditengah kehidupan masyarakat adalah opini umum. Opini umum ini adalah opini yang berakar kepada radisi serta data istiadat, berkembang dari dahulu hingga sekarang dan telah diterima sebagaimana adanya tanpa kesadaran dan kritik dari generasi lama oleh generasi muda.
Opini umum biasanya berdasarkan nilai dan norma-norma yang berwujud sanksi-sanksi sosial, sehingga ada orang yang mempersoalkannya  berarti mempersoalkan kaidah-kaidah sosial yang pada dasarnya sudah tidak dapat dipersoalkan lagi karena telah diterima menurut tradisi dan adat istiadat.
Sebagai contoh mengenai opini umum ini misalnya adanya opini yang mendukung monogami diberbagai negara ataupun sebaliknya. Opini disuatu negara menyetujui adanya poligami selain itu adanya sikap saling menghormat terhadap bendera kebangsaan pada setiap negara.
Dengan demikian maka opini umum itu merupakan iklim sosial dimana sebagian besar bersum ber pada opini persona, opini kelompok demikian juga opini publik. Walaupun opini ini adalah opini yang menetap dan bersifat statis, namun apabila ada suatu peristiwa yang cukup menggoncangkan ataupun rangsangan yang hebat dari luar sehingga menimbulkan masalah yang kontraversial maka akan mampu menggoyahkan opini umum menjadi opini publik yang dinamis, bahkan tidak sampai disitu saja karena opini publik tersebut dapat agresif.
Akan tetapi sebaliknya opini publik yang menetap dan solid/padat atau opini publik yang mantap lama kelamaan akan meresap dan pada akhirnya menjadi nilai dan norma-norma dan kemudian dapat dirasakan sebagai suatu iklim sosial dan selanjutnya akan menjadi opini umum.



BAB III
PENUTUP

4.1       Kesimpulan
·         Opini publik terbentuk dari sikap yang muncul setelah adanya stimulus atau rangsangan.
·         Unsur-unsur yan mempengaruhi opini publik dikenal dengan istilah ABC Of Attitude. Yaitu Affect (perasaan), Behavior (tingkah laku dan Cognition (pengertian atau nalar).
·         Bentuk-bentuk opini publik ada lima, yaitu:
ü  Opini yang berisi atau berwujud ide/gagasan.
ü  Opini keyakinan atau ideology.
ü  Opini yang berupa pemikiran
ü  Frame Of Reference
ü  Opini Umum
4.2       Saran

            Keraton Yogyakarta merupakan salah satu yang menjadi ciri khas dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Oleh sebab itu, adat dan bangunan keraton harus dijaga kelestariannya agar pada masa mendatang Keraton bisa menambah nilai sejarah dan ciri khas bangsa Indonesia.

0 Response to "Makalah Opini Publik"