SLIDE 2
Mendefinisikan danMemahami Komunikasi
Komunikasi itu
sangat kuat.Mampu membawa teman ke sisi kita atau menceraiberaikan musuh,
meyakinan atau memperingatkan anak-anak, dan menciptakan mufakat atau garis
pertempuran di antara kita.(Keating
dalam Samovar, Porter, dan McDaniel,2010 : 16)
Fungsi
Komunikasi(Samovar, Porter dan Mc Daniel, 2010: 16-17)
·
Memungkinkan
untuk mengumpulkan informasi tentang orang lain.
·
Menolong
seseorang memenuhi kebutuha interpersonal
·
Membentuk
identitas pribadi
·
Memengaruhi
orang lain
Lebih dari 35
tahun yang lalu, Dance dan Larson meneliti literatur tentang komunikasi dan
menemukan 126 definisi kata “komunikasi”.And it’s still continous.
Mendefinisikan Komunikasi
·
Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui
perilaku verbal dan nonverbal (Levine dan Adelman dalam Mulyana, 2008 : 3)
·
Komunikasi terjadi jika setidaknya suatu sumber
membangkitkan respon pada penerima melalui penyampaian suatu pesan dalam bentuk
tanda atau simbol, baik bentuk verbal (kata-kata) atau nonverbal (nonkata-kata),
tanpa harus memastikan terlebih dahulu bahwa kedua pihak yang berkomunikasi
punya suatu sistem simbol yang sama (Rich dalam Mulyana, 2008 : 3)
(Samovar,
Porter, dan McDaniel, 2010 : 18)
Komunikasi
merupakan proses dinamis dimana orang berusaha untuk berbagi masalah
internal mereka dengan orang lain
melalui penggunaan simbol
Simbol (
Hofstede dalam mulyana 2008:3)
Adalah
kata, jargon, isyarat, gaambar, gaya (pakaian, rambut) atau objek (simbol
status) yang mengandung suatu makna tertentu yang hanya dikenali oleh mereka
yang menganut suatu budaya.
Dalam Komunikasi Antarbudaya
1. Komunikasi tidak harus disengaja.
2. Konsep komunikasi yang lebih tepat adalah konsep yanghumanistik
(dua-arah, transaksional, interaksional).
3. Komunikasi adalah suatu fenomena yang rumit, apalagibila para pelakunya berasal
dari budaya yang berbeda.
4. Komunikasi melibatkan ekspektasi, persepsi, pilihan,tindakan, dan
penafsiran
SLIDE 3
Mendefinisikan dan Memahami Budaya
·
Di beberapa bagian dunia, beberapa orang menaruh
anjing di dalam oven. Sedangkan di AS menaruh anjing di sofa atau tempat tidur.
·
Ada orang yang berbicara pada Tuhan, di lain pihak
orang merasa Tuhanlah yang berbicara pada mereka, dan ada juga yang berkata
bahwa Tuhan itu tidak ada.
·
Ada orang yang berjabat tangan ketika bertemu orang
asing, sementara yang lain membungkuk kita bertemu.
Mengapa?
(Peoples dan Bailey dalam Samovar, Porter dan Mc Daniel, 2010:26)
Karena
budaya itu bervariasi dari cara masyarakat berpikir maupun bertindak. Budaya
adalah hal yang dapat dijumpai dimana-mana, kompleks, persuasive dan yang
terpenting sulit untuk diartikan.
Mendefinisikan Budaya
·
Budaya berisi tentang bagaimana kita berhubungan
dengan orang lain, bagaimana kita berpikir, bagaimana kita bertingkah laku, dan
bagaimana kita melihat dunia ini (Rodriguez dalam Samovar, Porter, dan
McDaniel, 2010 : 26)
·
Kebudayaan merupakan elemen subjektif dan objektif
yang dibuat manusia, pada masa lalu meningkatkan kemungkinan bertahan hidupdan
berakibat dalam kepuasan perilaku dalam ceruk ekologis, dan demikian tersebar
diantara mereka yang dapat berkomunikasi satu sama lainnya, karena mereka
mempunyai kesamaan bahasa dan mereka hidup dalam waktu dan tempat yang sama
(Triandis dalam Samovar, Porter, dan McDaniel, 2010 : 27)
Fungsi Dasar
dari Budaya (Sowell dalam Samovar, Porter dan Mc Daniel 2010: 28)
Inti
penting dari budaya adalah pandangan yang bertujuan untuk mempermudah hidup
dengan “mengajarkan” orang-orang bagaimana cara beradaptasi dengan
lingkungannya.
Budaya
ada untuk melayani kebutuhan vital dan praktis manusia untuk membentuk
masyarakat juga untuk memelihara spesies, menurunkan pengetahuan dan pengalaman
berharga ke generasi berikutnya, untuk menghemat biaya dan bahaya dari proses
pembelajaran semuanya, mulai dari kesalahan kecil selama proses coba-coba
sampai kesalan fatal.
Elemen Budaya:
·
Nilai
·
Sejarah
·
Agama
·
Organisasi
Sosial
·
Bahasa
SLIDE 4
Hubungan Komunikasi dan Budaya
Tidak
ada batasan budaya dan Komunikasi “Budaya adalah komunikasi dan Komunikasi
adalah Budaya”. Karena kita mempelajari budaya melalui komunikasi dan pada saat
yang sama komunikasi merupakan refleksi budaya. Tidak ada satu aspek pun pada
manusia yang tidak disentuh dan diubah oleh budaya.(Hall dalam dalam Samovar, Porter, dan McDaniel, 2010 : 25).
Mengapa?
(Mulyana dan Rakhmat 2010:24)
Hubungan
antara budaya dan komunikasi penting dipahami untuk memahami komunikasi
antarbudaya, oleh karena pengaruh budaya lah orang-orang belajar komunikasi.
Cara-cara kita berkomunikasi, keadaan-keadaan komunikasi kita, bahasa gaya dan
gaya bahasa yang kita gunakan, serta perilaku-perilaku nonverbal kita, semua
itu merupakan respon terhadap fungsi budaya kita.
SLIDE 5
Berkat kemajuan teknologi transportasi dan komunikasi, peradaban manusia
kini sampai pada tahap yang memungkinkan mereka berinteraksi dengan berbagai
budaya lain.
Tanpa harus
meninggalkan negeri sendiri, fenomena komunikasi antarbudaya tampaknya akan
kita alami setiap saat, baik disengaja maupun tidak,
apalagi jika kita berpendapat
bahwa berbeda budaya itu tidak selalu berbeda Negara. Mulyana (2008 : x)
Komunikasi Antar
Budaya
·
Adalah proses pertukaran pikiran dan makna antara
orang-orang berbeda budaya (Maletzke dalam Mulayana, 2008:xi).
·
Ketika komunikasi terjadi antara orang-orang berbeda
bangsa, kelompok rasa tau komunitas bahasa, komunikasi tersebut disebut komunikasi
antar budaya (Harper dan whitehead dalam Mulyana, 2008:xi)
Sejarah
Komunikasi Antar Budaya
Sudah sejak ada sejak pertama orang-orang berbeda budaya saling bertemu,
meskipun studi yang sistematika mengenal bidang ini baru dilakukan selama 30
tahun terakhir ini (Samovar dan Poreter dalam Mulyana, 2008)
Timeline Komunikasi Antar Budaya
No
|
Tahun
|
KAB
|
1.
|
1959
|
Hall
memperkenalkan komunikasi antarbudaya untuk pertama kali dalam bukunya The
Silent Language
|
2.
|
1960
|
Hakikat
perbedaan antarbudaya dalam komunikasi dijelaskan oleh David K. Berlo dalam
buku The Process of Communication
|
3.
|
1974
|
“Annual ”
tentang komunikasi antarbudaya terbit pertama kali
oleh Fred
Kasmir dalam The International and Intercultural
Communication
Annual
|
4.
|
1977
|
Dan Landis menguatkan
konsep komunikasi antarbudaya dalam
International
Journal of Intercultural Relations
|
5.
|
1979
|
Molefi Asante,
Cecil Blake, dan Eileen Newmark menerbitkan
buku yang
khusus membicarakan komunikasi antarbudaya, yaitu
The Handbook
of Intercultural Communication
|
6.
|
1983
|
Tema pertama
tentang “Teori Komunikasi Antarbudaya”
diluncurkan
oleh Gudykunst
|
7.
|
1990
|
McLuhan orang
pertama yang memberikan penekanan pada
hubungan atau
komunikasi antarbangsa sehingga lahir konsep
“Tatanan
Komunikasi dan Informasi Dunia Baru”
|
SLIDE 6
Prinsip-prinsip Komunikasi Antarbudaya
Relativitas Bahasa
·
Benjamin Lee Whorf & Edward Sapir
Bahasa mempengaruhi pemikiran dan perilaku,
karakteristik bahasa mempengaruhi proses kognitif seseorang. Karena
bahasa-bahasa di dunia sangat berbeda dalam hal karakteristik semantik dan
strukturnya, maka orang yang menggunakan bahasa yang berbeda akan memandang dan
berpikir tentang dunia dalam cara yang berbeda.
·
Fishman, Hoijer, Miller, & McNeil
Bahasa yang kita gunakan membantu menstrukturkan apa
yang kita lihat dan bagaimana kita melihatnya. Akibatnya orang yang menggunakan
bahasa yang berbeda akan melihat dunia secara berbeda pula.
Bahasa
Sebagai Cermin Budaya
Makin besar perbedaan budaya, makin besar perbedaan
komunikasi baik dalam bahasa (isyarat verbal) maupun isyarat-isyarat
nonverbal.Artinya, semakin sulit komunikasi efektif dilakukan.Oleh karena itu,
harus peka terhadap hambatan-hambatan komunikasi antar budaya.
Mengurangi
Ketidakpastian
Makin besar perbedaan budaya, makin besar
ketidakpastian dan ambiguitas dalam komunikasi.
Kesadaran Diri dan Perbedaan Budaya
·
Makin besar perbedaan budaya, makin besar kesadaran
diri (mindfulness) para pastisipan komunikasi, menimbulkan konsekuensi positif
dan negative.
·
Positif, membuat waspada, mencegah untuk mengatakan
hal-hal yang mungkin terasa tidak patut.
·
Negatif, jadi terlalu berhati-hati, tidak spontan
dan kurang percaya diri
Interaksi
Awal dan Perbedaan Budaya
Interaksi awal yang tidak efektif dalam
berkomunikasi karena perbedaan budaya berangsur-angsur akan berkurang seiring
bertambah akrabnya hubungan. Untuk itu, cobalah hindari menilai orang lain
secara tergesa-gesa dan permanen, apalagi hanya didasarkan pada informasi yang
terbatas.
Memaksimalkan
Hasil Interaksi
·
Berusaha
untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dengan biaya minimum.
·
Orang
akan berinteraksi dengan orang lain yang mereka perkirakan akan memberikan
hasil positif.
·
Bila
kita terus melibatkan diri dalam komunikasi dan meningkatkan komunikasi kita.
·
Kita
membuat prediksi tentang mana perilaku kita yang akan memberikan hasil yang
positif.
SLIDE 7
Pintu Masuk Komunikasi Antar Budaya
Menghindari
Hambatan:
·
Menyadari adanya perbedaan dengan orang yang
kulturnya berbeda.
·
Mengingat bahwa makna ada pada orang bukan pada
katakata atau gerak gerik.
·
Mengingat adat kebiasaan budaya yang berlaku. Peka
terhadap adat kebiasaan lawan bicara.
·
Menghidari evaluasi negative terhadap perbedaan
kultur, baik verbal maupun nonverbal.
·
Menyadari bahwa perbedaan selalu ada dalam kelompok
apapun.
·
Menghindari kejutan budaya dengan mempelajari
sebanyak mungkin kultur yang akan dimasuki.
Manfaatkan
Prinsip Interaksi Antar Pribadi yang Efektif
Terdapat 10 Prinsip Interaksi Antar Pribadi yang perlu dipelajari dalam
Komunikasi Antarbudaya
Keterbukaan
·
Terbuka
pada setiap perbedaan (nilai, kepercayaan dan sikap serta perilaku).
·
Tidak
berarti harus diikuti tetapi cukup sampai menyadari bahwa setiap orang itu
berbeda.
Empati
·
Menempatkan
pada posisi lawan bicara yang berasal dari kultur yang berbeda.
·
Cobalah
melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda ini.
·
Cara
ini memungkinkan untuk berkomunikasi lebih efektif dan memberi perspektif baru
melihat kultur sendiri.
Sikap Mendukung
Deskriptif jangan evaluative Spontan jangan strategic
Sikap
Positif
·
Penting dalam situasi komunikasi antar budaya karena
banyaknya hal yang tidak diketahui.
·
Kita tidak mampu memperkirakan apa yang dipikirkan
dan dirasakan orang lain.
·
Membuat lawan bicara yang berasal dari kultur yang
berbeda agar merasa nyaman.
Kesetaraan
·
Menghilangkan reputasi bahwa kultur kita lebih
unggul daripada kultur lawan bicara.
·
Selalu bersikap dan berpikir bahwa kita
berkomunikasi dengan pihak yang setara.
Percaya Diri
Tetap tenang dalam situasi yang belum pernah dialami Hindari sikap
sombong
Kedekatan
·
Kedekatan menyatukan orang.
·
Kedekatan membantu mengatasi perbedaan.
·
Mengkomunikasikan rasa kebersamaan.
Manajemen
Interaksi
·
Sensitive terhadap perbedaan dalam cara mengambil
alih pembicaraan.
·
Beberapa kultur menganggap memotong pembicaraan
sebagai perilaku yang tidak sopan.
·
Kultur lain memandang, memotong pembicaraan sebagai
interaksi yang menyenangkan
Daya Ekspresi
Mengkomunikasikan sikap tulus terlibat dalam Komunikasi Antarbudaya
Biarkan lawan bicara menikmati interaksi TERSENYUM!
Berorientasi
pada Pihak Lain
·
Menyadari setiap orang memiliki andil dalam
interaksi.
·
Jangan memonopoli pembicaraan.
·
Arahkan percakapan pada lawan bicara.
Pada umumnya,
kurang komunikasi meningkatkan perbedaan pada bahasa, pola pikir, sistem
kepercayaan, dan budaya. Perbedaan ini membuat permusuhan endemic dan kekal
dalam masyarakat (Isaac Asimov)
SLIDE 8
Alasan Mempelajari KAB
Kita cenderung menganggap budaya kita sebagai suatu
kemestian, tanpa mempersoalkannya lagi (taken-for-granted) dan karenanya kita
menggunakannya sebagai standar untuk mengukur budaya lain. (Mulyana dalam
Rakhmat, 2010)
Alasan Mempelajari KAB
Litvin dalam Mulyana dan Rakhmat (2010)
·
Dunia sedang menyusut dan kapasitas untuk memahami
keanekaragaman budaya sangat diperlukan.
·
Semua budaya berfungsi dan penting bagi pengalaman
anggota-anggota budaya tersebut meskipun memiliki nilai-nilai berbeda.
·
Nilai-nilai setiap masyarakat se”baik” nilai-nilai
masyarakat lainnya.
·
Setiap Individu dan / atau budaya berhak menggunakan
nilai-nilainya sendiri.
·
Perbedaan-perbedaan Individu itu penting, namun ada
asumsi-asumsi dan pola-pola budaya mendasar yang berlaku.
·
Pemahaman atas nilai-nilai budaya sendiri merupakan
prasyarat untuk mengidentifikasikan dan memahami nilai-nilai budaya lain.
·
Dengan mengatasi hambatan-hambatan budaya untuk
berhubungan dengan orang lain, kita memperoleh pemahaman dan penghargaan bagi
kebutuhan, aspirasi, dan masalah manusia.
·
Pemahaman atas orang lain secara lintas budaya dan
antar pribadi adalah suatu usaha yang memerlukan keberanian dan kepekaan.
·
Pengalaman-pengalaman antar budaya dapat
menyenangkan dan menumbuhkan kepribadian.
·
Keterampilan-keterampilan komunikasi yang diperoleh
memudahkan perpindahan seseorang dari pandangan yang monokultural terhadap
interaksi manusia ke pandangan multikultural.
·
Perbedaan budaya menandakan kebutuhan akan
penerimaan dalam komunikasi, namun perbedaan tersebut secara arbitrer tidaklah
menyusahkan/memudahkan.
·
Situasi-situasi komunikasi antarbudaya tidaklah
static dan bukan pula stereotip. Dalam hal ini kepekaan, pengetahuan dan
keterampilan membuat orang siap berkomunikasi secara efektif
SLIDE 9
Tujuan Mempelajari KAB
Perbedaan-perbedaan ekspektasi budaya dapat
menimbulkan resiko yang fatal, minimal timbul komunikasi tidak lancer, perasaan
tidak nyaman atau kesalahpahaman. (Mulyana dalam Rakhmat, 2010)
Litvin (1977)
·
Memperoleh kapasitas untuk benar-benar terlibat
dengan anggota dari budaya lain untuk menciptakan hubungan yang langgeng dan
memuaskan orang tersebut.
·
Lebih peka secara budaya
·
Menyadari bias budaya sendiri
·
Mempelajari keterampilan komunikasi yang membuat seseorang
mampu menerima gaya dan isi komunikasinya sendiri.
·
Memperluas dan memperdalam pengalaman
·
Merangsang pemahaman yang lebih besar atas budaya
sendiri
·
Membantu memahami budaya sebagai hal yang
menghasilkan dan memelihara semesta wacana dan makna bagi para anggotanya
·
Membantu memahami kontak antar budaya sebagai suatu
cara memperoleh pandangan ke dalam budaya sendiri: asumsi-asumsi, nilainilai,
kebebasan-kebebasan dan keterbatasan-keterbatasannya.
·
Membantu memahami modelmodel, konsep-konsep dan
aplikasi-aplikasi bidang komunikasi antar budaya.
·
Membantu menyadari bahwa sistemsistem nilai yang
berbeda dapat dipelajari secara sistematis, dibandingkan, dan dipahami.
Kebutuhan untuk mempelajari Komunikasi Antarbudaya semakin terasa karena
semakin terbukanya pergaulan dengan orang-orang dari berbagai budaya yang
berbeda, di samping kondisi Bangsa Indonesia yang sangat majemuk dengan
berbagai suku bangsa, agama, latar belakang pendidikan, dan sebagainya.
SLIDE 10
Bentuk Komunikasi
Antarbudaya:
Tanpa harus
meninggalkan negeri sendiri, fenomena komunikasi antarbudaya tampaknya akan
kita alami setiap saat, baik disengaja maupun tidak, apalagi jika kita berpendapat
bahwa berbeda budaya itu tidak selalu berbeda Negara. Mulyana (2008)
Komunikasi
Antarbudaya
·
Adalah
proses pertukaran pikiran dan makna antara orang-orang berbeda budaya (Meletzke
dalam Mulyana, 2008: xi).
·
Ketika
komunikasi terjadi antara orang-orang berbeda bangsa, kelompok atau komunitas
bahasa, komunikasi tersebut disebut komunikasi antarbudaya(Harper dan Whitehead
dalam Mulyana, 2008 : xi).
·
KAB pada dasarnya mengkaji bagaimana budaya
berpengaruh terhadap aktivitas komunikasi. Apa makna pesan verbal dan nonverbal
menurut budaya bersangkutan, apa yang layak dikomunikasikan, bagaimana
mengkomunikasikan, kapan mengkomunikasikannya, dll
·
KLB secara tradisional membandingkan fenomena
komunikasi dalam budaya berbeda. Misalnya, gaya komunikasi pria atau wanita
dalam budaya Amerika dan Indoneisa. Secara konvensional KAB lebih luas dan
lebih komprehensif daripada KLB.
Komunikasi Antaretnik (Mulyana, 2008)
·
Kelompok
etnik adalah kelompok yang ditandai dengan bahasa da nasal usul yang sama.
·
Komunikasi
antaretnik merupakan bagian KAB
·
Komunikasi
antaretnik merupakan KAB tetapi KAB belum tentu komunikasi antaretnik.
Komunikasi antarras
·
Ras
adalah sekelompok orang yang ditandai dengan ciri-ciri biologis yang sama.
·
Secara
teoritis, dua orang dari ras berbeda bisa saja memiliki budaya (ditandai dengan
bahasa dan agama) yang sama.
·
Tetapi
secara implisit komunikasi antarras mengandung dimensi KAB, karenanya biasanya
ras memiliki bahasa da nasal usul berbeda.
Komunikasi Internasional
·
KAB berlangsung pada tingkat budaya
·
Komunikasi internasional berlangsung pada tingkat
negara, yang berarti melewati batas-batas Negara
·
Ada kalanya KAB identik dengan Komunikasi
internasional, meskipun tidak selalu demikian
Maletzke dalam
Mulyana (2008)
KAB lebih banyak menyoroti realitas sosiologis dan antropologis,
sementara komunikasi internasional lebih banyak mengkaji realitas politik
KS Sitaram dalam
Mulyana (2008)
Komunikasi internasional adalah komunikasi antara struktur politik bukan
antara budaya internasional artinya dilakukan antara bangsabangsa lewat para
pemimpin atau wakil Negara.
Akan tetapi,
jika dua orang yang mewakili negara mereka masing-masing berkomunikasi,
komunikasi tersebut mengandung dimensi KAB.Alasannya, cara mereka berkomunikasi: bahasa nonverbal yang ditampilkan,
sedikit banyakbersifat individual dan dipengaruhi oleh budaya individu yang
bersangkutan.
Komunkasi
global
·
Perpindahan informasi, data, opini, dan nilai secara
lintasbatas, oleh kelompok lembaga, dan pemerintah, dan isu-isu yang muncul
dari transfer tersebut.
·
George Gerbner dan Marsha Siefert menggunakan
istilah “komunikasi dunia” (world communication) untuk merujuk komunikasi
global.
SLIDE 11
HambatanKomunikasi
Antar Budaya
Mengabaikan perbedaan antara anda dan
kelompok yang secara kultural berbeda, akibatnya
adalah etnosentris.
Seringkali
kita menganggap bahwa manusia itu sama, hal ini tidak benar. Bila ini terjadi,
secara implisit anda mengkomunikasikan kepada lawan bicara bahwa cara anda yang
benar dan cara mereka tidak penting bagi anda.
Mengabaikan perbedaan antara kelompok kultural yang berbeda sehingga kita terjebak dalam
stereotype.
Dalam
setiap kelompok kultural tidak semua orang sama, tetapi berbeda satu sama lain.
Kita juga harus menyadari bahwa dalam setiap kultur terdapat banyak subkultur
yang berbeda satu sama lain dan berbeda pula dengan kultur mayoritasnya.
Mengabaikan perbedaan dalam makna (arti)
Makna
tidak terletak pada kata-kata atau symbol yang digunakan, melainkan pada orang
yang menggunakannya.
Dengan
demikian masing-masing orang dari budaya yang berbeda akan memiliki perbedaan
makna (arti) pada suatu objek, kata, atau symbol.
Menilai perbedaan secara negatif.
Meskipun
menyadari adanya perbedaan diantara kultur-kultur, tetap saja tidak boleh
menilai perbedaan ini sabagai hal yang negatif.
Kejutan
budaya (culture shock)
Dijelaskan
secara detail pada materi selanjutnya.
SLIDE 12
Hambatan Komunikasi Antar Budaya:
Stereotype
Ketika
berhadapan dengan suatu hal yang tidak sama dan tidak kita ketahui, kita
cenderung untuk memiliki stereotype.
stereotype dapat menjadi
hal yang wajar ketika kita menghadapi sesuatu yang tidak kita ketahui. Masalah
timbul ketika kita menyadari bahwa kita memiliki stereotype negatif.
Pengertian
Stereotype
·
Bentuk
kompleks dari pengelompokan yang secara mental mengatur pengalaman anda dan
mengarahkan sikap anda, dalam menghadapi orang-orang tertentu.
·
Susunan
kognitif yang mengandung pengetahuan, kepercayaan dan harapan si penerima
mengenai kelompok sosial penerima.
stereotype dapat
Positif maupun Negatif
Tetapi,
karena stereotype mempersempit persepsi kita, maka stereotype dapat mencemari
KAB.Hal ini karena stereotype cenderung untuk menyamaratakan ciri-ciri
sekelompok orang.
Stereotype dan KAB
·
stereotype
merupakan sejenis penyaring yang menyediakan informasi yang konsisten dengan
informasi yang dipercayai oleh seseorang
·
Bukan
pengelompokkan yang menyebabkan masalah KAB, namun asumsi yang menganggap semua
orang dalam kelompok memiliki sifat yang sama.
·
stereotype
menghalangi keberhasilan seorang komunikator karena stereotype biasanya
berlebihan, terlalu sederhana, dan terlalu menyamaratakan
·
stereotype
jarang berubah, stereotype berkembang sejak awal kehidupan, terus berulang, dan
diperkuat dalam suatu kelompok
Menghindari
stereotype
Terbuka pada
informasi dan bukti yang “baru” dan waspada terhadap “zona ketidaknyamanan”
kita
SLIDE 13
Hambatan
Komunikasi Antar Budaya:
Prasangka
Pengertian Prasangka:
Prasangka
merupakan perasaan kaku dan menyakitkan mengenai sekelompok orang. Prasangka
itu menyakitkan dalam arti bahwa orang memiliki sikap yang tidak fleksibel yang
didasarkan atas bukti yang sedikit atau tidak sama sekali. Orang-orang dari
kelas sosial, jenis kelamin, orientasi seks, usia, partai politik, rasa tau
etnis tertentu dapat menjadi target dari prasangka(Macionis dalam Samovar dkk,
2010:207)
Karakteristik Prasangka
Sama
seperti stereotype, kepercayaan yang dihubungkan dengan prasangka memiliki
beberapa karakteristik:
·
Ditunjukan
pada suatu kelompok sosial dan anggotanya.
·
Melibatkan
dimensi evakuatif (berhubungan dengan perasaan mengenai baik dan buruk, benar
dan salah, dsb
·
Terpusat
dalam arti besar kepercayaan menentukan perilaku seseorang terhadap yang
lainnya.
Fungsi-Fungsi Prasangka:
·
Fungsi
Pertahanan Ego
Memungkinkan
orang untuk memiliki prasangka tanpa harus mengakui bahwa mereka memiliki
kepercayaan mengenai suatu kelompok luar
·
Fungsi
Utilitytarian
Memungkinkan
orang untuk berpikir bahwa mereka mendapatkan penghargaan dengan mempertahankan
prasangka yang mereka miliki
·
Fungsi
Menyatakan Nilai
Orang-orang
percaya bahwa perilaku mereka menunjukkan nilai-nilai tertinggi dan paling
bermoral dari semua budaya
·
Fungsi
Pengetahuan
Orang
dapat mengelompokkan, mengatur, dan membentuk persepsi mereka terhadap orang
lain dengan cara yang masuk akal bagi mereka, bahkan jika hal itu tidak akurat
Pernyataan Prasangka
·
Prasangka
dinyatakan dalam berbagai cara secara halus, tidak langsung, kadang
terangterangan dan langsung
·
Pertama,
dengan antilokusi yaitu istilah negatif mengenai anggota dari kelompok target
·
Kedua,
menghindari dan/atau menarik diri untuk berhubungan dengan kelompok yang tidak
disukai.
·
Ketiga,
prasangka menghasilkan diskriminasi, pekerjaan, tempat tinggal, hak politik,
dll dipermasalahkan
·
Keempat,
prasangka berpindah ke level berikutnya, yaitu ekspresi, terlihat melalui
serangan fisik
·
Kelima,
extermination (pembasmian) mengarah pada tindakan kekerasan fisik terhadap
kelompok luar (target prasangka)
Penyebab Prasangka (Motivasi dari
prasangka)
·
Sumber
Sosial, mempertahankan kekuasaan suatu kelompok dominan terhadap kelompok di
bawahnya
·
Mempertahankan
Identitas Sosial, segala sesuatu yang mengancam ikatan antara individu dengan
budayanya dapat jadi target prasangka
·
Mencari
Kambing Hitam, biasanya kaum minoritas dipilih untuk dipersalahkan terhadap
suatu kejadian
Menghindari Prasangka
·
Hubungan
Personal
Semakin
sering terjadi hubungan positif antara anggota kelompok dalam dan kelompok
luar, maka semakin rendah level prasangka terjadi
·
Pendidikan
Kurikulum
pendidikan multikultur (materi sejarah dan praktik budaya sejumlah kelompok ras
dan etnis). Pelatihan keanekaragaman budaya (umumnya di lingkungan bisnis)
SLIDE 14
Hambatan
Komunikasi Antar Budaya:
Rasisme
Pengertian Rasisme (Rasisme
merupakan lanjutan dari Stereotype dan Prasangka)
Rasisme
merupakan kepercayaan terhadap superioritas yang diwarisi oleh ras
tertentu.Rasisme menyangkal kesetaraan manusia dan menghubungkan kemampuan
dengan komposisi fisik. Jadi, sukses tidaknya hubungan sosial tergantung dari
warisan genetik, bukan dari lingkungan atau kesempatan yang ada (Leone dalam
Samovar, dkk, 2010:212)
Pada
pengertian Rasisme tersebut terdapat kata “Superioritas”
Pandangan
tentang superioritas inilah yang memungkinkan seseorang untuk memperlakukan
seseorang secara buruk berdasarkan ras (warna kulit, nenek moyang, negara asal,
dsb)
Pernyataan Rasisme
·
Rasisme
Personal
Terdiri
atas tindakan, kepercayaan, perilaku, dan tindakan rasial sebagai bagian dari
seorang individu.
·
Rasisme
Institusional
Tindakan
merendahkan atau perasaan antipati yang dilakukan oleh institusi sosial
tertentu seperti sekolah, perusahaan, RS, dll
Menghindari Rasisme
·
Cobalah
untuk jujur kepada diri sendiri ketika memiliki pandangan rasial. Melawan
pandangan rasial merupakan langkah penting yang pertama.
·
Nyatakan
ketidaksetujuan setiap kali mendengar lelucon atau hinaan terhadap ras.
·
Hormatilah
kebebasan, bahwa setiap individu bebas dari batasan sosial dan politik.
·
Analisislah
akar sejarah rasisme karena pengaruh rasisme nyata dan benar-benar terjadi.
Wabah rasisme
itu sangat membahayakan, masuk dalam pikiran kita dengan pelan dan diam-diam
secara tidak kelihatan masuk ke dalam tubuh kita menyatu dengan nadi darah kita
Maya Angelou
SLIDE 15
Hambatan
Komunikasi Antar Budaya:
Etnosentrisme
Pengertian Etnosentrisme
Pandangan
bahwa budaya seseorang lebih unggul dibandingkan dengan budaya yang lain.
Pandangan bahwa budaya lain dinilai berdasarkan standar budaya kita. Kita
menjadi etnosentris ketika kita melihat budaya lain melalui kacamata budaya
kita atau posisi sosial kita.
Karakteristik Etnosentrisme
·
Tingkat
Etnosentrisme
·
Etnosentrisme
itu Universal
·
Etnosentrisme
memengaruhi Identitas Budaya
Tingkat Etnosentrisme
·
Tingkat
Positif, kepercayaan bahwa, paling tidak bagi kita, budaya kita lebih baik dari
budaya lain.
·
Tingkat
Negatif, mengevaluasi sebagian, bahwa budaya kita pusat dari segalanya dan
budaya lain harus dinilai berdasarkan standar budaya kita.
·
Tingkat
Sangat Negatif, tidak cukup hanya menganggap budaya kita paling benar dan
bermanfaat, tapi juga sebagai yang paling berkuasa sehingga nilai dan
kepercayaan kita harus diadopsi oleh orang lain.
Etnosentrisme itu Universal
Antropolog
setuju bahwa “kebanyakan orang itu entosentris” dan bahwa “kadang sifat
etnosentrisme penting untuk mengeratkan hubungan dalam suatu masyarakat”.
Etnosenstrisme memengaruhi Identitas
Budaya
Alasan
lain mengapa etnosentrisme begitu mendaranh daging adalah bahwa etnosentrisme
memberikan identitas dan perasaan memiliki kepada anggotanya.
Menghindari Etnosentrisme
·
Cobalah
menghindari dogmatism
·
Belajarlah
untuk memiliki pandangan yang terbuka
Kurang
pengetahuan merupakan penyebab utama etnosentrisme maka hindarilah dengan
mengetahui “kebenaran” budaya lain.
Triandis (dalam
Samovar, dkk), 2010 : 217
SLIDE 16
Efek Komunikasi
Antar Budaya
Tujuan Akhir dari Proses Komunikasi
ada;ah Munculnya Efek (Piatila dalam Nasrullah. 2012:47-48)
A
communication effect has accurred if, as a consequence of a communication
process, there is/is not in the individual mind something that would not
be/would be there without it.
·
Short-term
and long-term effects, pesan yang disampaikan bisa bersifat semesntara dan juga
permanen.
·
Direct
and indirect effects, efek dari proses komunikasi bisa dilakukan secara
langsung kepada komunikan atau melalui perantara komunikan lainnya.
·
Level
of effects, efek sangat dipengaruhi oleh tingkatan atau level. Usia, status
pernikahan, pendidikan, dsb
·
Micro
and macro effects, seberapa besar efek tergantung besar kecilnya tujuan yang
telah ditentukan sebelum pesan disampaikan.
Efek
dari proses komunikasi ini diharapkan mampu mengubah pengetahuan, kepercayaan,
kebiasaan serta komunikasi antar budaya pihak yang terlibat
Dari sisi
komunikator, pesan yang dirancang dapat diterima seutuhnyadan tanpa adanya
distorsi atau gangguan kepada komunikan.
0 Response to "Handout Mata Kuliah Komunikasi Lintas Budaya"