A. Pendahuluan
Diliat
dari sudut pengertian, Collom, Editorial, Pojok ketiganya adalah opini. Yaitu
opini dari Sudar Kabar tersebut yang membahas tentang permasalahan yang sedang
bekembang ditengah-tengah masyarakat.
- 1. Pengertian Collomn/Kolom
Ruang yang
dinamakan oleh orang Amerika maupun Inggris yang disebut Collomn (kolom) dan
Colomnist (penulis kolom) masih belum lazim dan boleh dikata belum ada,
demikian menurut Moctar Lubis masih belum lazim dan boleh dikata masih belum
ada, demikian menurut Moctar Lubis dalam bukunya Pers dan Wartawan yang
dimuatnya di halaman 58.
Menurut Lubis,
kolom dapat dianggap sebagai tajuk rencana (editorial), tapi bedanya kolom
tidak ditulis oleh penulis tajuk rencana surat kabar itu sendiri, kolom
ditullis oleh penulis di luar surat kabar itu sendiri. Di kedua Negara di atas
kolom itu dibeli oleh kantor-kantor berita atau kanor penyiapan feature atau
dijual langsung kepada surat kabar. Antara kolom dan tajuk rencana surat kabar
hanya ada kemiripan isi dan opini dari surat kabar itu sendiri, teteapi kolom
opini dari penulis kolom.
Apa
yang ditulis di dalam collomn (kolom) tersebut?
Jawabannya:
Semua masalah atau persoalan yaitu
masalah politik, hingga ke masalah sensasi juga gossip. Kolom hamper mirip juga
dengan tulisan khas atau feature, perbedaan antra kolom dan feature menurut
Lubis amat kabur. (Lubis : 59)
Penulisan kolom Amerika
terkenal antara lain:
a. Walter
Lippman
b. Walter
Winchell
c. Drew
Pearson
d. Dotothy
Thomson
e. Mantan
Presiden Rooselveld
Kolomnis ini memiliki bidangnya
tersendiri pula antara lain:
1) Walter
W terkenal sebagai komnis gossip tentang orang besar yang sedang berkencan
dengan seorang wanita di restoran dll. Orang besar yang hendak bercerai dll.
2) Drew
P terkenal sebagai kolomnis politik yang amat sensasional.
3) Walter
L juga sebagai kolomnis politik terkenal di Amerika Serikat.
- 2. Pengertian Tajuk Rencana (Editorial)
Kata editorial berasal dari kata
“Edit” yang bias menjelma menjadi Editor, Edition dan Editorial.
a. Edit dapat berarti: Prepare (another person’s weiting for publication)
b. Edit
juga bisa berarti: plan and direct the
publication of journal, etc.
c. Edit
dapat juga berarti: Put together the
various section of cinema film, tap recording, etc. in suititable order.
Dari
pengertian itu dapat disimpulkan pengertian edit antara lain: sebagai suatu
tulisan atau persiapan untuk membuat sebuah tulisan yang akan disajikan di
sebuah terbiatan atau surat kabar atau penataan urutan-urutan sutting film atau
rekaman lagu agar menjadi harmonis untuk direkam jadi.
a. Edition
adalah form in which a book is published
b. Edition
adalah number of copies printed from type
Atau dalam bahasa Indonesia sering
dikenal dengan sebutan “jilid”
Editorial dapat diartikan:
a. Special article or discussion of
news paper, etc. ussualy written by the editor. Atau
sebuah tulisan khusus yang ditulis oleh redaktur yang disampaikan di dalam
sebuah surat kabar, majalah atau terbitan lainnya.
Tulisan
khusu disini bisanya ditulis oleh redaktur yang berpengalam yang membahas
tentang masalah yang terpenting dan terhangat hari itu tentang sesuatu situasi.
b. Dilihat
dari beberapa definisi editorial menurut Saereon dalam bukunya yang berjudul Belakang
Layar Jurnalistik menulis sebagai berikut:
Editorial
disebut juga Hoofdartikel (Belanda) adalah sebagai soal-soal yang menarik
perhatian berhubung kejadian atau peraturan-peraturan negeri, begitu juga
berhubung dengan ucapan orang yang penting dan perbuatan-perbuatan yang
mengenakan masyarakat umum. Sifatnya untuk persetujuan, masukan usul, inginkan
perubahan, peringatan, permintaan pada yang berwajib atau dengan pencelaan”.
(Saereon: 1925).
c. Menurut
Mr. Sumapang: dalam bukunya yang berjudul Pers dan Journalistik menulit:
Editorial
adalah soal-soal yang dibicarakan dalam induk karangan harus dipilih dengan
sungguh-sungguh. Sebab tempatnya dalam ruang surat kabar yang sudah istimewa
dan merupakan tempat terhormat. Sebab induk karangan mempunyai pengaruh dan
arti mendidik, memimpin, menerangkan dan membentuk watau atau pikiran daripada
pembaca. Oleh karena itu editorial atau karangan redaksi seberapa dapat harus
istimewa baik yang mengenai soalnya atau caranya menulis. Karangan redaksi
musti memenuhi syarat-syarat istimewa sebab menentukan derajat surat kabar.
d. Menurut
Jawoto
Editorial
itu adalah editorial comment,
biasanya mengandung saran, mengandung pendapat atau saran surat kabar itu.
Jadi
editorial atau tajuk rencana dapat diartikan sebagai suara Surat Kabar
tersebut, apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh surat kabar tersebut agar
diketahui oleh orang banyak dan kelompok maupun pemerintah, agar mendapat
perhatian dan perubahan atau pernikahan.
Sedangkan
Collumn ditulis seorang diluar surat kabar itu atau oleh seorang Collumnist
yang berisi interpretasi, spekulasi, pendapat dan saran-saran penulisnya atau
dikenal juga dengan istilah personal journalism.
Syarat-syarat Editorial
a. Harus
ditulis oleh pemimpin redaksi atau orang yang ditukan khusus untuk itu.
b. Harus
berisi pendapat surat kabar itu.
c. Harus
pula ada saran-saran surat kabr itu sebagai jalan dari pendapat itu.
d. Harus
ada unsure mendidik
e. Harus
dimuat pada ruang tertentu
f. Harus
ditulis oleh seseorang yang berpengalaman
g. Manunjukan
warna dan sikap pendirian dari surat kabar itu
h. Penulisnya
harus mempunyai kepandaian memikirkan soal-soal secara logis dan tepat.
i.
Penulisnya harus menyampaikan
pengetahuan yang kuat dan dalam ini ada Sembilan persyaratan penulis (editor)
dari editorial yang minim.
Struktur Editorial/Tajuk
Rencana
Menurut Irving
R, MS ada memberikan beberapa pertunjukan untuk menulis editorial antara lain:
a. Harus
ada bagian pembukaan (An opening
Statement), bagian ini merupakan penyajian fakta-fakta yang didapat dari
sebuah berita atau sumber yang lain untuk disajikan sebagai bahan diskusi
(Ingat Tajuk itu bagaikan sebuah diskusi antara penulis/suratkabar dan
pembacanya).
b. Bagian
interpretasi atau penjelasan dari statement yang disajikan di bagian pembukaan.
c. Kesimpulan
atau konklusi dari statement itu
Jenis Nama untuk Tajuk
Rencana (Editorial)
a. Pikiran
Rakyat Bandung menggunakan istulah Tajuk Rencana
b. Bandung
Pos, Bandung menggunakan Pendapat Kita
c. Pos
Kota Jakarta menggunakan Induk Opini.
d. Dll
Drs. Djaffar
Assegaff memberikan pengertaian Tajuk Rencana itu dengan “Mahkota”, artinya
Tajuk Rencana itu adalah mahkota dari surat kabar atau majalah tersebut.
Lyle Spencer dalam bukunya yang berjudul Editorial Writing memberikan juga
batasan Tajuk Rencana itu dengan:
“Sebagai pernyataan mengenai fakta
dan opini secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dan
bertujuan untuk mempengaruhi pendapat atau memberikan interpretasi tehadap
suatu berita yang menonjol sebegitu rupa, sehingga bagi kebanyakan pembaca
surat kabar akan menyimak pentingnya arti berita yang diajukan tadi:
(Asegaff:64)
Secara ringkas syarat dari sebuah
tajuk rencana adalah berisi:
a. Pendapat
b. Logis
c. Singkat
d. Menarik
e. Bertujuan
mempengaruhi pendapat.
Fungsi Tajuk Rencana
a. Untuk
menjelaskan berita
b. Mengisi
latar belakang sesuai dengan kenyataan social yang ada
c. Meramalkan
masa depan
d. Meneruskan
suatu penilaian moral.
Bentuk-bentuk dan Jenis
Tajuk Rencana:
1. Yang
berifat memberikan informasi semata
2. Yang
bersifat menjelaskan (menginterpretasi)
3. Yang
bersifat memberikan argumentasi
4. Yang
bersifat menjuruskan timbulnya aksi
5. Yang
bersifat jihat
6. Bersifat
membujuk
7. Yang
bersifat memuji
8. Bersifat
menghibur.
Untuk ini
diperlukan seorang penulis yang memiliki pengetahuan, mampu menganalisa, banyak
referensi bacaan, berkepala dingin, tidak berprasangka, mampu menguasai bahasa
yang baik.
Sebagai
pedoman Arthur C. Johnson menulis:
“Pernyataan dalam tajuk rencana
hanya dapat membentuk pendapatan umum jika ia melayani kepentingan public,
tidak takut-takut, berani, tidak berprasangka dan konsisten.
3. Pengertian Kritik
Dilihat
dari sudut pengertian kata, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata kritik
dapt berarti:
- a. Kecaman
- b. Tanggapan
- c. Pertimbangan baik dan buruk terhadap suatu hasil karya
Sedangkan
kritikus adalah orangnya yang dapat berarti juga:
Orang
yang ahli dalam memberikan pertimbangan (pembahasan) baik atau buruknya
sesuatu.
Seiring
di dalam percakapan sehari-hari banyak dikelirukan juga kata kritis.
Kritis
menurut kamus yang sama dapat bermacam-macam arti antara lain:
- a. Kritis adalah keadaan gawat, genting, misalnya seorang pasien
- b. Orang yang tidak dapat lekas percaya
- c. Tajam penganalisanya.
Sedangkan
kata kritis berarti kaum kriktikus.
Di
dalam pengertian kejurnalistikan kata kritik berarti:
“Tanggapan
atau pertimbangan baik dan buruk terhadap suatu karya atau pendapat”.
Ini
pengertian yang lebih tepat untuk dunia jurnalistik. Kritik juga dapat berarti
memberikan tinjauan, tetapi ingat kata AR. Floyd dalam bukunya yang berjudul
Wartawan Pembina masyarakat di halaman 65 dia menulis:
“kritik
itu memberikan hukuman” (Rochady:65)
Di
dalam surat kabar disamping berita yang bersifat fakta, tapi ada ruang opini
(pendapat) atau kita sebut saja di sini kritik berupa:
- a. Tajuk rencana (editorial)
- b. Kalikatur atau disebut juga (cartoon)
- c. Pojok
Meskipun
secara harfiah arti kata “karikatur” itu adalah dalam bahasa Inggris dikenal
dengan istilah political cartoon. Dalam bahasa Indonesia dikenal: Ilustrasi
dalam suatu surat kabar yang bentuk tulisan dan isinya humoritis menyindir
dalam bidang politik”.
Kata
menyindir dalam bahasa Indonesia mirip dengan arti kata kritik. Sedangkan
karikaturis dalam bahasa Inggris disebut Cartoonist, dalam bahasa Indonesia
berarti: “Anggota redaksi yang bertugas untuk menyiapkan karikatur atau
ilustrasi suatu tulisan”.
Sedangkan
pengertian pojok. Pojok adalah “rubik khas yang hanya ada pada
surat-surat kabar di Indonesia. Biasanya rubik berisikan sesuatu yang
humoristis dan menyindir” (Djaffar Assegaff:134)
Kata
menyindir dalam bahasa Indonesia sering disinonimkan dengan kritik. Contoh
Pojok dari Surat Kabar Pikiran Rakyat
Kalau
kita mengambil pendapat dari Adinegoro (bapak jurnalisti Indonesia) dia
memberikan pengertian bahwa kritik itu adalah: “sebagai salah satu bentuk
pernyataan antar manusia mempunyai bidang yang luasnya sekali dan memberikan
pada kita pokok-pokok pandangan yang berharga” (Adinegoro I:162)
Contoh
Kritik
Pidato
Presiden Soekarno di Intana Merdeka pada tanggal 21 Febuari 1957:
“Menyelamatkan
Republik Proklamasi”
Kata
beliau”
,,
Penah saya biccara dengan slah seorang pemimpin, pemimpin daripada oposisi.
Saya tegaskan, bukanlah oposisi di waktu yang sekarang ini. Beberapa tahun lalu
sudah ini, saya bicara kepadanya: “ Tindakan Pemerintah yang berjalan ini
adalah baik, kenapa saudara tidak dengan terang-terangan pula mengatakan, bahwa
tindakan pemerintah sekarang adalah baik?”
Jadi
nyata opopsisi diartikan ddidalam arti yang demikian itu. Nyata oposisi untuk
diartikan dalam arti mengkritik pemerintah hebat-hebatan, coute qoe coute!
Nyata oposisi diartikan sedapat mungkin menumbangkan pemerintah yang ada,
diganti dengan pemerintah dari oposisi itu sendiri”.
Di
lain bagian pidato itu beliau berkata:
“Ya
benar, perlainan pendapat sesalu ada, malahan perlainan pendapat itu lah yang
membawa kita kepada kemajuan.” “Du choc des opinious jailit la berite”, kara
orang Perancis. Daripada perlainan pergosokan perlainan pendapat inilah timbul
kebenaran. Peribahasa Perancis inilah yang benar dan tepat sekali. Tetapi
perlainan pendapat tidak berarti, tidak harus berarti bagi kita ini cute que
cuote menentang, cuote qoe cuote mencoba menjatuhkan Kabinet”
Sedangkan
pokok fungsinya adalah:
- 1. Di samping kritik, sindiran, juga harus diselingi humor
- 2. Kalimat pendek, penuh sentilan, humor, lucu dll
- 3. Tidak mengorbankan derajat orang lain
- 4. Gunakan sentilan yang sopan
- 5. Harus memasukkan unsure bijaksana
- 6. Dalam pojok juga kalau perlun masukkan perasaan iba.
Demikian menurut Adinegoro dalam bukunya yang berjudul Publistik dan Jurnalistik.
0 Response to "Penulisan Humas Pertemuan 9"