Judul : Teknik Menulis Berita Untuk Jurnalustik Maupun Public Relations
A. Pendahuluan
Berita
maupun informasi adalah salah satu masalah yang penting bagi pimpinan PR,
karena berita adalah bahan atau informasi yang akan di ekpose ke dalam media,
apakah itu media internal perusahaan ataupun yang akan di ekpose kedalam media
massa.
Untuk
penulisan jurnalistuk informasi yang berjenis berita ini, PRO memerlukan
pengetahuan jurnalistik, persyaratan penulisan, maupun penguasaan bahasa
Jurnalistik.
Berita
B. Apakan Berita Itu?
Berita
menduduki temoat terpenting dalam Jurnalistik. Penyebabnya adalah karena tujuan
dari pers adalah untuk melakukan “social service”. Melakukan pengabdian kepada
masyarakat. Ingat surat kabar atau kantor berita modern sampai batas tertentu
berjual-beli berita (ini kalau dilihat dari kacamata bisnis). Akan tetapi
peranan per situ sebenarnya adalah melakukan pelayanan untuk masyarakat. Pers
berbeda dengan industry-industri lainnya. Didalam surat kabar atau pers dimuat
apa yang disebut: Berita, feature, komentar-komentar, gambar-gambar dan iklan.
Untuk
semua ini perlu direncanakan naskahnya dan disiapkan tulisannya agar dapat
dimuat didalam media itu, apakah media cetak, elektronik,dsb.
Apa
yang dinamakan berita?
Ada
yang membagi berita itu dalam dua macam yaitu berita menurut kaca pandang Timur dan kaca pandang Barat.
Barat
Definisi
Barat antara lain:
“Berita adalah segala sesuatu yang luar
biasa” (Jawoto 1959:9)
Menurut
Lord Northliffe (Inggris) memberikan definisi berita itu:
“News
is anything out of the ordinary” (Ibid:9)
(Berita
adalah sesuatu yang luar biasa)
Sedangkan
Walkey memberikan definisi antara antara lain:
“News is anything out of the ordinary and
combined with the element of surprise”. (ada unsure yang menakjubkan
= surprise, mengagumkan)
Wartawan
Amerika yang bernama George C Bastian memberikan News Arithmatic
(Rumus
yang bersifat hitungan) antara lain:
1
ordinary man + 1 ordinarynlife= 0 (artinya berita)
1
ordinary husband + 1 ordinary wife= 0
1
ordinary + 3 wives= news (di Eropa poligami dilarang)
1
bank cashier + 1 1 wife + children= 0
1
bank cashier - $ 10.000 = News
1
chorus girl + 1 bank president - $ 100.000 = news
Rumus
berhitung jurnalistik gaya Bastian ini adalah untuk kita gunakan dalam
menyajikan, menyaring sebuah data atau bahan-bahan yang boleh dimasukkan
kedalam kelompok apakah itu bersifat berita atau tidak.
Untuk mengekpose sesuatu pesan baik ke
media dalam ataupun ke media luar, rumus ini dapat dijadikan bahan pemikiran
bagi seorang Jurnalis atau seorang public relations officer.
Ada lagi penulis lain membuat rumusan
apakah sesuatu itu dapat dijelaskan berita atau tidak dikatakannya sebagai
berikut:
“if
a dog bites a man, that’s not news, if a man bites a dog, that’s news”
(ibid:10)
Berbeda dengan pendapat (George F Crurch
yang dimuat dalam The Socio Psycological Nature of News berkata:
“News
is a process”
(artinya
bukan sesuatu yang statis sifatnya. News harus new bagi seseorang) (ibid:10)
Tidak
bagi setiap orang atau semua orang, ingat:
Menurut Church, sikap, reaksi atau
behavior pribadi dalam membaca berita tidak sama.
Beberapa
definisi berita
1. Berita
adalah informasi baru tentang keadaan baru, kejadian-kejadian baru sebagai
pokok pekabaran atau pemberiataan
2. Berita
dalah laporan yang pertama mengenai sesuatu kejaidan yang penting yang mengenai
pula kepentingan umum
3. Berita
adalah kisah-kisah kenyataan atau kejadian baru, yang penting, bagi
pembaca-pembaca surat kabar dan diceritakan dengan tertib dan tidak bercorak
4. Berita
adalah informasi tentang kejadian baru yang paling penting bagi jumlah manusia
yang paling besar.
Di
sini dapat dikumpulkan: Berita itu bukan sekedar FACT tetapi harus
diikuti oleh yang baru dan penting.
Seorang
wartawan berpendapat: bagi wartawan beritu itu adalah:
“Kisah
mengenai sesuatu peristiwa dalam kehidupan di dunia yang mengandung unsur-unsur
yang cukup penting bagi seseorang yang cerdas”.
Timur:
Di
Timur tadinya berit itu tidak dipandang sebagai barang komoditi, tetapi sebagai
suatu proses, tidak didasarkan pada keinginan untuk memuaskan nafsu “ingin
tahu” segala sesuatu yang luar biasa dan menakjubkan tepat pada keharusan ikut
berusaha menorganisasi pembangunan dan pertahanan Negara sosial”. (Ibid:12)
Timur disini banyak digunakan negara-negara komunis antara lain Rusia dan
pengikut-pengikutnya.
Sedangkan
bagi Indonesia:
Berita
adalah:
“Informasi baru yang mempunyai arti
dalam rangka usaha kita ikut membangun Negara, masyarakat dan manusia Inodensia
baru, yang dikemukakkan dengan tertib dan menarik:. (ibid:13)
Setelah
Orde Reformasi ini, berita mungkin sudah menjurus apa yang divisikan oelh Dunia
Barat.
C.
Unsur-unsur
dalam berita
1.
Harus
ada Unsur penting
Sesuatu berita
bagi sesuatu surat kabar, jika berita itu dianggapnya punya dapat menggerakkan
pikiran dan perasaan pembacanya.
Yang
dapat menggerakkan pikiran dan perasaan pembaca antara lain:
Teori
Sigmund Freud antara lain:
a. Instink-ego
Didalam
teori ini mengatakan: bahwa tiap pembaca surat kabar tertarik pikiran dan
perasaanya oleh berita, baik buruk, menyenangkan atau tidak menyenangkan
baginya, yang mengenai dirinya sendiri, mengenai keluarganya, golongannya,
usahanya, partainya, kotanya, daerahnya, sukunya, negerinya dll yang langsung
atau agak langsung mengenai dia sendiri: mengenai “egonya”. (ibid:24)
b. Instink-sekse
Menurut
ahli psikologi Carl Jung dikatakannya:
“Bahwa
seksualitas adalah salah satu daripada pendorong-pendorong yang terkuat dalam
hidup manusia dan menjadi satu daripada dasar-dasar terpendam daripada sikap
perilakunya”. (ibid:2)
Untuk
jurnalistik, unsure ini dapat pula dijadikan tema yang sah bagi dunia
kejurnalistikannya.
c. Instink
golongan
Didalam diri manusia ada instink, bahwa dia ingin
hidup berkelompok, tidak menyendiri. Melalui dunia jurnalistik ini manusia bias
bergaul dengan orang lain melalui berita yang dia baca, dia bias berkelompok
atau membuat kelompok dari pengetahuan yang diterima dari berita tersebut.
Meskipundemikian, yang dianggap penting boleh siapa
saja diluar tiga instink itu, tergantung ukuran yang digunakan oleh surat kabar
tersebut.
2.
Berita
itu harus benar
Menurur gran M.
hyde yang dikutip m Wonohito dalam bukunya yang berjudul Berita halan 24
menulis:
“Surat kabar adalah satu-satunya
sumber informasi bagi penduduk pada umumnya, dari situ ia memperoleh
fakta-fakta yang diatasnya ia mendasarkan pandangannya. Publik mengharapkan
agar segala peristiwa dihidangkan secara apa adanya, jujur dan sama tengahnya”.
(Wonohito:24)
Pendapat Hyde
ini mungkin media elektronik belum ada atau belum berkembang sebagai sumber
berita selain surat kabar. Syarat benar itu menurut Wonohitu antara lain:
a.
Truthfully
(apa
adanya)
b.
Fairly
(jujur)
c.
Impartally
(tidak
memihak)
Menurut
Jawoto berita yang benar itu harus didukung pula oleh:
a. Cepat
b. Lengkap
dan tertib
c. Obyektif
d. Baik
susunannya
Tetapi perlu
diingat: tidak semua yang bernar kita siarkan. Karena seorang wartawan atau
Public Relations harus tahu dan bijaksana untuk memnyiarkan suati berita,
informasi keluar atau untuk di ekppose. Jawato menulis.
“Wartawaan atau PRO yang bijaksana
dalam mempertimbangkan perlu/patut atau tidak sesuatu berita disiarkan. Ia
tidak menyiarkan berita-berita yang sifatnya destruktif merugikan Negara dan rakyatnya,
menimbulkan kekacauan atau menyinggung perasaan susila, kepercayaan keagamaan
dan keyakinan suatu golongan”. (Jawato:58)
Perlu diingat juga
Wartawan Indonesia tidak akan menyiarkan
berita yang sudah dinyatakan:
a.
Off
the record (hanya untuk pengetahuan sendiri, tidak
untuk disiarkan)
b.
Atau side information
Sumbernya
hasi kasak-kusuk
3.
Berita
harus Obyektif
Obyektivitas
disini harus logis dapat dipercaya serta akurat (teliti) singkat digunakan
bahasa yang to the point singkat dan menarik. Obyektif itu sesuai dengan
kenyataan dan bebas dari prasangka.
D. Teknik Penyusun Berita dan
Penulisan
Menyusun berita dengan sebaik-baiknya
antara lain bermaksud untuk:
- Menarik perhatian pembaca
- Memudahkan membacanya
- Memudahkan redaksi dan opmaak
- Memudahkan pekerjaan bagian arsif
- Memudahkan pengiriman kawat, teleks, dsb.
Teknik dan penyusun ini menggunakan
system:
- Segitiga atau
- Pyramida terbalik
Contoh
Kesimpulan
berita
Biasanya
kesimpulan berita telah terlihat didalam headline atau judul berita. Secara
utuh sistim penyusun berita sebagai berikut:
Pokok
berita:
Merupakan bagian
yang terpenting dari kesimpulan berita dan harus pula dimulai dengan kata-kata
yang terpenting.
Gunakan rumus 5 W + 1 H, yaitu:
- 1. Who - siapa (yang pegang perang)
- 2. What - mengapa (apa peristiwanya)
- 3. When - bilamana (peristiwa terjadi)
- 4. Where - bagaimana (peristiwa terjadi)
- 5. Why - mengapa (peristiwa itu terjadi
- 6. How - bagaimana (peristiwa itu terjadi)
Biasanya
what itu sering dijadikan LEAD (pokok berita)
Contoh:
Pokok
berita + keterangan mengenai pokok berita = kesimpulan berita
Judul berita dibuat dalam beberapa
kata sebagai kesimpulan seluruh berita yang ditonjolkan.
Berita tidak
saja berupa tulisan, tetapi juga bisa berupa gambar atau foto, maka dari itu
ada jenis foto, foto seni, foto keluarga dan foto jurnalistik.
Tidak semua foto
bernilai jurnalistik, maka dari itu wartawan maupum PRO harus mengerti tentang
permasalahan foto yang akan di ekpose ke media sebagai bahan berita, bahan press realese (News realese)
Seorang
PRO harus mengerti tentang jenis-jenis foto berita tersebut.
Caranya
menyusun berita
Bahan-bahan
beritanya
1.
Contoh diataas ini salah satu
contoh seorang penulis menyiapkan bahasa berita untuk dijadikan sebuah berita
didalam media massa atau internal yang ada.
E. Macam-macam Berita
Berita
terdiri bermacam-macam ada yang disebut:
- 1. Berita Daerah dan Kota
- 2. Berita dalam negeri dan Luar negeri
- 3. Berita Ekonomi
- 4. Berita Pengadilan
- 5. Berita Olahraga dll.
F.
Nilai
Berita (News Value)
Nilai
sebuah berita ditentukan oleh beberapa unsure antara lain
1. Waktu
Makin
dekat waktunya makin besar harganya (nilai) orang lebih merasakan apa yang
terjadi sekarang dari apa yang terjadi kemarin, minggu yang lalu atau tahun
yang lalu. Karena itu semua berita harus cepat disiarkan, kalau telambat
menyiarkan, maka akan berkurang nilainya.
2. Jarak
Artinya
atau nilainya semakin besar bagi para pembacanya menurut perbandingan jauh
dekatnya berita itu terjadi. Yang lebih
dekat biasanya pembacanya lebih menarik. Berita tentang orang dekat dengan
kita, jauh lebih menarik.
3. Luas
akibat
Kejadian-kejadian
yang besar luas akibanya menentukan pula nilai suatu berita. Berita pembunuhan
orang biasa dengan berita pembunuhan orang terkenal juga memiliki perbedaan
luas akibatnya.
4. Arti
Arti
disini ada hubungan dengan kepentingan umum
5. Politik
Pendirian
surat kabar yang menyiarkan berita itu juga berpengaruh terhadap nilai berita
itu.
6. Keganjilan
Kejadian-kejadian
yang besar yang luas akibatnya menentukan pulai nilai sesuatu berita. Berita
pembunuhan orang biasa dengan berita pembunuhan orang terkenal juga memiliki
perbedaan luas akibatnya.
7. Pertentangan
Pertentangan
atau konflik juga menarik perhatian pembacanya.
8. Seks
Seks
disini yang menyangkut manusia wanita dan laki-laki, bukan saja masalah
seksual, seksual secara umum cukup menarik pembaca.
9. Perasaan
Manusia (Human Interest)
Meliputi
kekaguman, benci, amarah, senang, gembira, tertawa lucu, dsb.
10. Kemajuan
Kemajuan
dalam kehidupan, perbedaan, ilmu pengetahuan juga memberikan nilai berita
tersebut.
OPPMAAK
ATAU MAKE-UP SURAT KABAR
A. Pendahuluan
Opmaak
dalam bahasa Belanda, sedangkan Inggris menyebutnya Make-Up atau bahasa
Indonesia penghias lahir halaman-halaman surat kabar.
Daya
tarik pertama semua surat kabar banyak juga terletak pada peranan Make-Up ini.
Disamping
beritanya yang akurat, objektif dan benar. Make-up juga menunjukan kepribadian
dari tiap-tiap surat kabar. Make-Up ini meliputi juga:
1. Mengatur
halaman surat kabar
2. Mengatur
pembagian ruang surat kabar
3. Menata
kepala beritanya
4. Mengatur
rubik-rubiknya
5. Mengatur
penggunaan type huruf (typografinya).
6. Mengatur
efesiensi surat kabar itu
B.
Macam
macam make-up surat kabar
1. Balanced make up
Keseimbangan
halaman muka, terutama penempatan foto di kiri atas berimbang dengan di kanan
atas, juga kiri bawah harus diimbangi dengan di kanan bawah.
2. Contrast dan balanced
Menggunakan
headline yang menonjol di samping penggunaan keseimbangan halaman
3. Focused
Make
up yang sangat menonjolkan satu berita, untuk menarik perhatian pembacanya.
4. Broken page (circus make up)
Penempatan
foto sembarangan, juga headline tidak menggunakan keseimbangan
5. Unconventional make up
0 Response to "Penulisan Humas Pertemuan 6"