Judul : Penggunaan Komunikasi Tatap Muka & Media Periklanan Untuk Konsumen
Bisnis Bisa Efektif Apabila Direncanakan
A. Pendahuluan
Pengertian komunikasi tatap muka (face to face communication) di dalam ilmu komunikasi adalah: Penerapan bentuk komunikasi maupun sifat komunikasi dalam kegiatan bisnis.
Tatap muka adalah sifat dari komunikasi yang melakukan tatap muka (face to face communication) untuk ini dap menggunakan bentuk komunikasi:
1. Interpersonal atau antar persona atau bentuk komunikasi kelompok:
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Seminar
d. Retorika (Public Speaking)
Semua ini adalah bentuk komunikasi yang sifatnya tatap muka artinya antara komunikator dan komunikan bertemu berhadapan.
Pesam yang disampaikan tergantung komunikator, jika pesan itu bersifat bisnis, maka pesannya pesan bisnis.
Setiap pesan yang akan disampaikan tetap mengikuti aturan yang diterapkan oleh Ilmu Komunikasi, yaitu:
1. Komunikator yang memang menguasai bidangnya atau pesan yang akan disampaikan.
2. Pesan yang telah direncanakan, dibuat, diteliti, dikomposisi sedemikian rupa yang sesuai dengan keadaan komunikannya..
3. Penerapan syarat encoding agar lambang-lambang yang digunakan mudah dimengerti oleh komunikan.
4. Menggunakan media bantu boleh AVA, boleh juga media lainnya yang dianggap perlu oleh komunikator.
5. Memperkirakan dampak dari pesan tersebut.
6. Mengevaluasi dampak yang telah terjadi.
7. Melihat umpan balik dari pesan tesebut.
Ingat, komunikasi tatap muka, pesan bisa langsung diterima oleh komunikator. Berbeda dengan pesan yang disampaikan melalui media massa, karena umpan baliknya (feedback) tidak bisa diterima secara langsung oleh komunikator atau lembaga media massa tersebut.
Jumlah komuunikan atau khalayaknya juga berbeda. Tatap muka komunikannya relative kecil. Sedangkan media massa komunikannya berjumlah besar.
B. Komunikasi Tatap Muka dan Keridibilitas Komunikator (speaker)
Kredibilitas (credibility) komkunikator atau speaker penting. Anti kredibilitas artinya dapat dipercaya, baik pengetahuan, baik penampilan maupun gaya dan sebagainya.
C. Hambatan Dalam Komunikasi Tatap Muka
1. Hambatan dalam komunikasi tatap muka cukup bervariasi antara lain:
a. Hambatan fisik
b. Hambatan psikologis
c. Hambatan situasional
d. Hambatan sosio ekonomis
e. Hambatan pendidikan
D. Penerapan dan Kegunaan Komunikasi Tatap Muka
Dalam sebuah perusahaan penerapan komunikasi Tatap Muka cukup bervariasi antara lain:
1. Tatap muka yang disebut Wawancara (Interview), ini biasanya digunakan untuk mencari karyawan baru.
2. Tatap muka untuk mencari bibit manajer bagi karyawan yang telah lama.
3. Tatap muka dalam menyampaikan intruksi-intruksi kepada para karyawan.
4. Tatap muka keluar dengan para wartawan, dalam bidang mengumumkan produk baru, kebijaksanaan melalui konferensi berita.
5. Tatap muka dengan para konsumen.
6. Tatap muka dengan para pelanggan.
7. Tatap meuka dengan para pengunjung pada waktu di adakan Open House.
8. Tatap muka kepada pengunjung pada waktu diadakan pamrena perpisahan.
E. Peranan Komunikator dan Komunikan dalam Komunikasi Tatap Muka
1. Komunikator menyampaikan pesan.
2. Pendengar atau komunikan berperan mendengarkan.
Didalam penelitian, pesan menggunakan itu aalah suatu mental yang sulit didalam diri individu. Ada tiga tipe pendengar antara lain:
1. Pendengar yang memang mendengarkan pesan yang disampaikan.
2. Pendengar yang buruk.
3. Pendengar yang baik.
Ketiga tipe ini biasanya berada dalam suatu kelompok komunikasi. Mana yang mendengarkan yang baik atau yang buruk, itu tergantung dari evaluasi. Dalam kepegawaian juga perlu ada evaluasi, bisa melalui tes atau ujian kenaikan jabatan dan lain mengenai setiap instruksi, peraturan yang disampaikan kepada karyawan.
Efektif tidaknya suatu komunikasi tatap muka, tergantung pada:
1. Kredibilitas komunikator.
2. Penyiapan pesam secara terencana.
3. Pengguna AVA yang baik.
4. Pengguna media yang baik.
5. Gaya penampilan yang simpatik.
6. Vokal yang digunakan komunikator.
7. Bahasa yang digunakan komunikator.
F. Penggunaan Bentuk Komunikasi Bermedia (Bermedia massa) atau Komunikasi Massa Dalam Komunikasi Bisnis.
Media Massa yang kita kenal adalah:
1. Televisi
2. Radio
3. Surat kabar, majalah, bulletin, buku-buku
4. Film.
Media massa yang empat ini dapat digunakan untuk menyampaikan bisnis dari lembaga kita atau perusahaan kita, tinggal apakah dana untuk itu ada atau tidak. Karena media ini cukup mahal, terutama TV, surat kabar dan radio maupun Film.
Hampir perusahaan yang menggunakan media massa ini menyampaikan pesannya melalui penyewaan ruang yang disebut iklan bisa didalam media massa itu. Tetapi juga penyewaa ruang yang ada diluar media massa, yang disebut reklame atau billnoard, spanduk, poster raksasa, dan sebagainya.
Kedua media massa ini biasanya mahal. Didalam bahasa Inggris baik iklan maupun reklame ini disebut Advertising (advertensi) yang terbagi dua jenis:
1. Out door Advertising dalam bahasa Indonesia disebut reklame.
2. In door Advertising dalam bahasa Indonesia disebut Iklan.
Yang menjalankan kegiatan komunikasi perusahaan seperti ini biasanya ada departemen khusus dalam perusahaan yang sering muncul namanya sebagai berikut:
1. Public Relations atau Departemen Public Relations.
2. Corporate Communication Departement
3. Bagian Hubungan Masyarakat (Humas)
4. Dinas Penerangan (AD, AU, AL, Kepolisian)
5. Public Affair.
Tetapi yang benar dan banyak digunakan adalah Departement Public relations. Kalau departemen atau lembaga atau peruusahaan tidak memiliki tenaga ahli di bidang PR, maka sering perusahaan menyuruh perusahaan periklanan untuk mereka-reka iklan atau reklame mereka, maka muncullah gaya iklan rikok Long Beach, Rokok Brown, dan lain-lain antara pesan dan ilustrasi tidak sinkron “ngawur” dan sering menjurus ke iklan yang vulgar dan pronografi.
Untuk diiingat: iklan itu bukan media massa. Tetapi iklan sering dipasang bila perusahaan menyewa ruang didalam media massa. Iklan itu berkelompok dalam media umum.
Mengapa Departement Public Relations melakukan kegiatan komunikasi Bisnis seperti ini, tujuan akhir hanyalah untuk menciptakan “Corporate Image atau citra peusahaan, lain tidak. Nanti untuk tindak lanjutnya biasanya dilanjutkan oleh departemen atau begian marketing, penjualan dan lain-lain.
G. Penggunaan Adveriensi dalam Kegiatan Bisnis Perusahaan
1. Pengertian Advertensi
Menurut Frank Jeffkins Advertensi (advertising) adalah:
“Advertensi adalah penyajian pesan yang menawan mengenai penjualan dan jasa atas produk atau jasa dengan harga serendah mungkin.”
Menurut Otto Kelppner, antara lain:
“Adertensi itu berurusan dengan manusia (orang) dengan cara hidup dan perilku mereka dengan barang-barang yang mereka beli dan jasa yang mereka carai dan dengan manusia (orang-orang) yang membuat barang-barang itu dan yang menyediakan jasa-jasa yang dimaksud.”Advertensi adalah sarana penyampaian pesan dari produsen kepada seseorang/konsumen atau lebih dengan tujuan mempengaruhi mereka dengan membeli barang atau jasa.
Menurut Bramono Pribadi, adalah:
"Advertensi adalah suatu bentuk komunikasi massa yang bersifat komersial dan non-peronal dengan tujuan untuk menimbulkan kegiatan tertentu yang akan memberikan keuntungan mana biasanya datang melalui peningkatan penjualan sesuatu produk atau jasa yang diiklankannya”.
Menurut DR. Soerjono Winjodiatmodjo, menulis:
Dari beberapa definisi diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa Advertensi adalah media penyampaian pesan dari komunikator yang disebut produsen kepada komunikan atau pembeli atau dari pencipta jasa kepada pemerlu jasa.
2. Tujuan Advertensi
Tujuan umum dari advertensi adalah menyampaikan peesan atau informasi. Tujuan khususnya adalah:
1) Membangun kesadaran para konsumen akan eksistensinya suatu produk atau jasa.
2) Meningkatkan image produk dikalangan para konsumen, serta memotivasi konsumen untuk mencoba produk atau jasa tersebut.
3) Mempengaruhi brand preference para pemakai brand-brand lain.
4) Menunjang realisasi target penjualan produk atau jasa.
Keempat jutuan khusus ini adalah dilontarkan oleh Advertising Course dalam seminar mengenai Advertising tahun 1977.
Tujuan Advertensi menurut ahli advertensi Rowse dan FishK
1) To sell goods (untuk menjual barang produknya)
2) To get nearer the costumer (mendekatkan para pelanggan dengan produknya)
3) To create demand (menciptakan permintaan pasar)
4) To Introduce style and customs (memperkenalkan hasil atau suatu model maupun tata cara (adat istiadat) dengan memperkenalkan produk kita.
5) To get costumers to enter a stone (untuk mengundang atau menghimbau para pelanggan/pemakai agar belanja ke pusat-pusat perbelanjaan/toko mencari produk yang kita iklankan)
6) Tocreate goodwill (menciptakan hubungan yang baik kepada para pelanggan/ konsumen atau publiknya)
7) To get a list of prospects (untuk mendapat gambaran mengenai perkembangan pemasaran dari produk-produk kita)
8) To prepare the way for the salesman (untuk membuka jalan bagi para petugas penjualan produk kita)
9) To emphasize a name, trade mark, a slogan, on the apprearance of article (untuk memberikan pekenana, meyakinkan merek perusahaan, slogan-slogan yang telah kita iklankan).
10) To accentuate the relationship of the goods of a procer (untuk menciptakan hubungan baik antara produsen dan konsumen tentang barang-barang yang kita pasarkan).
3. Jenis/Model Advertensi
Advertensi dibagi menjadi dua jenis, antara lain:
1) Indoor Advertising (compaign)
Ini yang dimuat didalam media massa (TV, radio, fil, surat kabar, majalah, buku, catalog dan lain-lain)
2) Outdoor Advertising (compaign), ini meliputi:
a. Bus panel. Ini dapat menggunakan Tinplate poster yang dipasang di bis-bis umum atau canvassing van. Boleh menggunakan bis kota seperti yang telah dilakukan oleh Damri dewasa ini.
b. Billboard (papan reklame) yang dipasang dipinggaran jalan raya, tempat-tempat hiburan, taman-taman dan lain-lain).
Atau menurut Diktat yang Anda pegang iklan dapat diklasifikasikan menjadi:
1) Iklan kosumen
2) Iklan bisnis
3) Iklan produk
4) Iklan kelembagaan
5) Iklan logal
6) Iklan nasional.
Setiap komunikasi pasti memiliki efek (pengaruh) terhadap diri public, efek dalam komunikasi dapat berupa:
1) Positif
2) Negative
3) Netral
4) Zero.
Efek juga memiliki dampak bagi kejiwaan public antara lain:
1) Merubah tingkah laku publik
2) Menambah pengetahuan public
3) Menciptakan kebencian public.
Didalam diktat Anda dikutip pula tentang pendapat dari Russel H. colley dengan rumus DAGMAR yang diambil dari kata:
1) D= Designing
2) A= Advertising
3) G= Goals
4) M= Measure Advertising
5) R= Result
Yang memiliki efek:
1) Kesadaran atau menyadarkan public pembaca advertensi
2) Pemahaman (memberikan kepahaman bagi publik pembaca iklan)
3) Keyakinan (meyakinkan mutu produk didalam diri public pembaca iklan
4) Tindakan (action). Agar public pembaca langsung mencari produk yang diiklankan dan langsung membelinya.
Selain pengguna media periklanan, juga menggunakan operasional dari Departement Public Relations (PR atau Purel)/ tugas Public Relations adalah menciptakan citra perusahaan atau corporate image. Sesudah itu bidang marketing, penjualan dan lain akan lancer apabila citra terbentuk. Itulah pekerjaan utama dari bagian atau Departement Public Relations harus bergerak juga didalam penelitian.
0 Response to "Komunikasi Bisnis Pertemuan 8"