Istilah Publisistik
berasal dari perkataan bahasa Jerman “Publizistik”, yang untuk selanjutnya
berasal dari kata kerja Latin: Publicare, yang artinya mengumumkan,
memberitahu, menyebarkan dan sebagainya . Istilah Publisistik di Indonesia
secara formil untuk pertama kalinya digunakan oleh UGM Yogyakarta. Istilah
Publisistik oleh Walter Hagemann (Jerman) digunakan untuk meramalkan suatu
gejala dalam bidang Ilmu Pengetahuan ,berupa pernyataan manusia . Hageman menyatakan
bahwa “Publisistik” adalah ajaran tentang pernyataan umum mengenai isi
kesadaran yang aktuil. Di Amerika Serikat pada ummunya dinegara-negara yang
menggunakan bahasa Inggris, gejala itu
disebut: Communication. Sedangkan
Communication menurut Sir Gerald Barry adalah berasal dari kata kerja Latin :
Communicare. Menurut Wlbur Schraam, istilah “Communication “adalah berasal dari
perkataan Latin yang lain : Communis,
yang artinya Common, sama.
Jadi menurut Wilbur Schramm jika kita mengadakan
komunikasi dengan sesuatu pihak, maka kita lalu meyatakan gagasan kita untuk
memperoleh Commonnes dengan pihak lain itu mengenai sesuatu obyek tertentu.
Sejarah perkembangan komunikasi:
Menurut Rogers, sejarah perkembangan komunikasi
dapat dibagi menjadi empat era perubahan :
1. Era Komunikasi Tulisan
2. Era Komunikasi Cetakan
3. Era Telekomunikasi
4. Era Komunikasi Interaktif
Sejarah perkembangan dapat dibagi
menjadi empat periode:
1.
Periode Tradisi Retorika
Aristoteles menyatakan retorika mencakup 3 unsur
yang bertujuan untuk mempersuasi, yaitu : *Ethos
(kredibilitas sumber) *Panthos (hal
mencakup emosi/perasaan)
*Logos (hal yang mencakup
fakta)
2.
Periode
Pertumbuhan : 1900 – PD II
3.
Periode
Konsolidasi : PD II – 1960-an
4. Periode Teknologi Komunikasi
Definisi Komunikasi
(Pertemuan 2)
1.
Carl Hovland, Janis & Kelley. Komunikasi
adalah suatu proses melalui dimana seseorang (komunikator) menyampaikan
stimulus (biasanya dalam bentuk kata – kata) dengan tujuan mengubah atau
membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
2. Harold Lasswell. Komunikasi pada dasarnnya merupakan suatu proses
yang menjelaskan siapa, mengatakan apa,
dengan saluran apa, kepada siapa, dan dengan akibat apa atau hasil apa. (Who
says what in which channel to whom and with what effect)
3. Barnlund. Efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
4. Weaver. Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana
pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya.
5. William Albig. Komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang
yang berarti individu-individu.
6. Wilbur Scramm. Kita berusaha mengadakan persamaan dengan orang lain.
Lingkup Ilmu
Komunikasi (Pertemuan 3)
1.
Komponen
komunikasi
a.
Komunikator
b.
Pesan
c.
Media
d.
Komunikan
e.
Efek
2.
Komunikasi proses
a.
Proses Komunikasi
Secara Primer b. Proses Komunikasi
Secara Sekunder
3.
Sifat komunikasi
a.
Tatap Muka
b.
Bermedia
c.
Verbal
d.
Nonverbal
4.
Metode komunikasi
- Jurnalistik
- Humas
- Periklanan
- Pameran
- Publisitas
- Propaganda
- Penerangan, dll.
5.
Teknik komunikasi
- Komunikasi Informatif
- Komunikasi Persuasif
- Komunikasi Instruktif
- Hubungan Manusiawi
6.
Tujuan komunikasi
- Perubahan sikap
- Perubahan pendapat
- Perubahan perilaku
- Perubahan sosial
7.
Fungsi komunikasi
- Menyampaikan informasi
- Mendidik
- Menghibur
- Mempengaruhi
8.
Model komunikasi
- Komunikasi satu tahap
- Komunikasi dua tahap
- Komunikasi Multitahap
9.
Bidang komunikasi
- Komunikasi sosial
- Komunikasi manajemen
- Komunikasi perusahaan
- Komunikasi politik
- Komunikasi internasional
10.
Bentuk komunikasi
- Komunikasi persona
- Komunikasi kelompok
- Komunikasi massa
Unsur–unsur
Komunikasi (pertemuan 4)
a. Sumber, adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian
pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat
berupa orang , lembaga, buku dan dokumen ataupun sejenisnya.
b. Komunikator, dalam
komunikasi, setiap orang ataupun kelompok dapat menyampaikan pesan-pesan
komunikasi itu sebagai suatu proses, dimana komunikator dapat menjadi
komunikan, dan sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator. Hal-hal yang
harus diperhatikan: 1. Penampilan, 2. Penguasaan masalah 3. penguasaan bahasa.
c. Pesan, adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh
komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan (tema) yang sebenarnya menjadi
pengarah didalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan
dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari
komunikasi akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunkasi itu.
1.
Penyanpaian pesan. Melalui lisan, tatap
muka, langsung, atau menggunakan media/saluran.
2.
Bentuk pesan. Informatif,persuasif, koersif.
3.
Merumuskan pesan yang mengena
a. Umum
b. Jelas dan gambling
c. Bahasa yang
jelas
d. Positif
e. Seimbang
f. Sesuai dengan keinginan komunikan
4. Hambatan –hambatan terhadap pesan
a. Hambatan bahasa
b. Hambatan teknis
5. Channel/saluran, adalah
saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media. Media komunikasi
dapat dikategorikan dalam dua bagian:
a. Media Umum, Ialah media yang dapat digunakan oleh
segala bentuk komunikasi.
b.
Media Massa, adalah media yang digunakan untuk komunikasi
massal. Disebut demikian karena sifatnya
yang massal misalnya : pers, radi, film, dan televisi.
d.
Efek, adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni
sikap dan tingkahlaku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita
inginkan. Dapat dilihat dari:
1.
Personal Opinion
2.
Public Opinion
3.
Majority Opinion
e. Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan Dalam Proses
Komunikasi
1.
Empat Tahap
Proses Komunikasi
a. Fact Finding
b. Planning
c. Communicating
d. Evaluating
2.
Prosedur mencapai efek yang dikehendaki
Wilbur Schramm mengatakan bahwa untuk
mendapat efek yang baik dari komunikasi, maka prosedur yang ditempuh adalah apa
yang disebut sebagai A – A Procedure, yaitu proses dari attention
(perhatian) ke action (tindakan). Lebih jelasnya proses tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
·
Attention (perhatian)
·
Interest (kepentingan)
·
Desire ( keinginan)
·
Decision (keputusan)
·
Action (tindakan)
Umpan Balik (Feedback)
Bentuk–bentuk umpan balik:
1)
External
feedback. Umpan balik yang diterima
langsung oleh komunikator dari
komunikan.
2)
Internal
feedback. Umpan balik yang diterima
komunikator bukan dari komunikan akan tetapi datang dari pesan itu sendiri atau
dari komunikator itu sendiri.
3)
Direct
feedback atau immediate feedback. Umpan
balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan mengerakkan salah satu anggota
badanya
4)
Indirect
feedback atau delaiged feedback. Dalam
bentuk surat kepada redaksi surat kabar,
penyiar radio, penyiar televisi. halini umpan balik membutuhkan waktu.
5)
Inferential
feedback. Umpan balik yang diterima
dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri oleh komunikator meskipun
secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.
6)
Zero
feedback. Hal ini berarti bahwa
komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan meskipun
komunikan menyampaikan umpan- balik tersebut tidak dipahami oleh komunikator.
7)
Neutral
feedback. Umpan balik yang netral
berarti bahwa informasi yang diterima kembali oleh komunikator tidak relevan
dengan pesan yang disampaikan semula.
8)
Positive
feedback. Komunikasi yang disampaikan
oleh komunikator kepada komunikan mendapat tanggapan positif, misalnya dengan
adanya penerimaan pada pesan yang disampaikan.
9)
Negative
feedback. Komunikasi yang dsampaikan
oleh komunikator mendapat tantangan dari komunikan.
Fungsi-fungsi Komunikasi & Prinsip-prinsip Komunikasi
(Pertemuan 5)
Fungsi-fungsi komunikasi:
1.
Fungsi komunikasi sosial
Manusia
sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi. Interaksi (dimana kita sebagai
makhluk sosial membutuhkan orang lain).
- Membangun konsep
diri, adalah bagaimana kita memandang, menilai diri kita sendiri. Yang merespon atau yang menilai adalah orang
lain. Konsep diri yang positif maka perilaku akan positif begitu juga
dengan konsep diri yang negatif maka perilaku akan negatif.
- Eksistensi dan
aktualisasi diri, merupakan cara agar kita dapat eksis dalam pergaulan
yaitu dengan cara mengungkapkan diri. Eksistensi dan aktualisasi sangat
dipelukan.
- Kelangsungan hidup,
untuk embangun konsep diri, eksistensi dan aktualisasi diri dibutuhkan
untuk kelangsungan hidup kita.
2.
Fungsi komunikasi ekspresif, yaitu bagaimana kita
menyampaikan apa yang kita rasakan, alami, dan kita pikirkan.
3.
Fungsi komunikasi ritual
4.
Fungsi komunikasi instrumental
Prinsip – prinsip Komunikasi:
1.
Komunikasi adalah suatu proses
simbolik. Proses komunikasi disampaikan melalui simbol2
atau lambang2 sendiri terdiri dari lambang verbal maupun non verbal. Lambang
bisa bermakna denotatif (arti sebenarnya) atau bermakna konotatif (kata kiasan)
2.
Setiap perilaku mempunyai
potensi komunikasi. Jika perilaku dapat berkomunikasi
dan orang tidak dapat menghindar untuk tidak berperilaku, maka orang pun
berkomunikasi. Setiap perilaku memiliki potensi untuk mengkomunikasikan
sesuatu, maka penentuan apakah perilaku itu komunikatif atau tidak tergantung
pada penerimanya dapat memunculkan persepsi.
3.
Komunikasi mempunyai dimensi
isi dan hubungan. Dimensi isi dan hubungan
merupakan isi pesan yang menggunakan media sebagai penyalur isi pesan dan
berhubungan.
4.
Komunikasi berlangsung dalam
berbagai tingkat kesengajaan. Tingkat
kesengajaan muncul pada diri kita karena adanya kepentingan. Tingkat kesengajaan= direncanakan,
spontanitas.
5.
Komunikasi terjadi dalam
konteks ruang dan waktu
6.
Komunikasi melibatkan prediksi
peserta komunikasi. Perkiraan dari masing2 peserta
komunikasi baik dari segi komunikator atau dari segi pesan yang disampaikan.
7.
Komunikasi bersifat sistemik. Sistem: sesuatu yang tidak dapat dipisahkan atau sudah menjadi satu
paket, komunikasi pun bersifat sistemik yaitu yang tidak dapat dipisahkan
berupa komunikator, pesan, komunikan , media.
8.
Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektif komunikasi.
9.
Komunikasi bersifat non-sekuensial.
Yaitu komunikasi yang bersifat dua arah. Komunikasi sirkular: komunikasi lingkarang yang tidak diketahui awal sumbernya dan akhirnya.
10. Komunikasi bersifat
sinambung , dinamis & transaksional. Sinabung: tidak berhenti pada satu kondisi dan
topik yang sama. Dinamis: tidak
statis tetapi ada intonasi atau tidak monoton. Transaksional: bagaimana kita mentransaksikan ide, gagasan, dll dan lebih
mengacu pada komunikasi efektif.
11.
Komunikasi bersifat irreversibleirereversible. Yaitu
berubah-ubah karena adanya dinamika dalam perkembangan manusia.
12.
Komunikasi bukan obat mujarab untuk menyelesaikan barbagai masalah. Karena dengan
berkomunikasi muncul suatu solusi untuk pemecahan masalah, namun kita tidak
dapat mengandalkan komunikasi untuk mengubah sesuatu dalam diri kita.
Strategi Komunikasi (Pertemuan 6)
1.
Mengenal khalayak
Untuk
menciptakan persamaan kepentingan, maka komunikator harus mengerti dan memahami
kerangka pengalaman dan kerangka referensi khalayak secara tepat dan saksama,
yang meliputi:
a.
Kondisi kepribadian dan kondisi fisik khalayak .
b.
Pengaruh kelompok dan masyarakat serta nilai-nilai dan
norma-norma kelompok dan masyarakat yang ada.
c.
Situasi di mana khalayak itu barada
Klasifikasi
Khalayak :
1)
Innovator ataupun penemu idea adalah orang – orang yang kaya
akan idea baru dan karenanya mudah atau sukar menerima idea baru orang lain.
2) Early adopters atau orang-orang yang cepat bersedia untuk mencoba apa yang dianjurkan
kepadanya
3) Early majority atau
kelompok orang – orang yang mudah menerima idea-idea baru asal saja sudah
diterima oleh orang banyak
4) Majority atau
kelompok dalam jumlah terbanyak yang menerima atau menolak idea baru, terbatas
pada suatu daerah.
5) Non-adopters atupun orang-orang yang tidak suka menerima idea baru dan mengadakan
perubahan – perubahan atas pendapatnya yang semula.
2. Menyusun pesan. Wilbur Schramm mengajukan syarat-syarat untuk
berhasilnya pesan sebagai berikut :
1) Pesan harus direncanakan dan disampaikan sedemikan
rupa sehingga pesan itu dapat menarik perhatian sasaran yang di tuju-tuju.
2) Pesan haruslah menggunakan tanda-tanda yang didasarkan
pada pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran, sehingga kedua pengertian
itu bertemu.
3) Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi daripada
sasaran dan menyarankan cara-cara untuk mencapai kebutuhan itu.
4) Pesan harus menyarankan sesuatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang
layak bagi situasi kelompok di mana kesadaran pada saat digerakkan untuk
memberikan jawaban yang dikehendaki.
3. Menetapkan metoda. Dapat dilihat dari 2 aspek yaitu menurut cara
pelaksanaannya dan menurut bentuk isinya.
Menurut cara pelaksanaannya :
1)
Metode redudancy
(repetition)
2)
Canalizing
Menurut bentuk isinya :
1) Informatif
2) Persuasif
3) Edukatif
4) Kursif
4. Seleksi
dan penggunaan media
Diskusi Kelompok (Pertemuan 7)
Membahas kelebihan dan kelemahan dari media :
Televisi
Radio
Film
Surat kabar
Internet
(Pertemuan 8)
UTS
Efek & Efektivitas
Komunikasi (Pertemuan 9)
1. Khalayak
Secara umum khalayak memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
1)
Jumlah anggotanya
relatif besar luas
2)
Bersifat
heterogen
3)
Anonim
2. Proses terjadinya efek
Efek adalah unsur penting dalam
keseluruhan proses komunikasi. bentuk konkrit efek dalam komunikasi adalah
terjadinya perubahan pendapat atau sikap atau perilaku khalayak akibat pesan
yang menyentuhnya. Efek dapat diklasifikasikan dalam tingkat-tingkat sebagai
berikut :
1)
Menerima idea,
melaksanakan dan menganjurkan kepada orang lain
2)
Bisa menerima dan melaksanakan (tanpa merumuskan penganjurannya)
3)
Idea diterima tapi masih dipikirkan pelaksanaannya.
4)
Idea tidak diterima
5)
Idea ditolak bahkan memikirkan kemungkinan mengambil
saran anjuran dari pihak lawan a, yaitu
c
6)
Menolak idea a dan mengambil / melaksanakan idea dari
lawan c.
7)
Menolak idea dari a, menerima idea dari c (= lawan a) dan
menganjurkan penggunaan idea ckepada orang lain
Tingkat efek tersebut itu pada umumnya melalui proses
:
1) Proses mengerti (proses kognitif)
2) Proses menyetujui (proses obyektif)
3) Proses perbuatan (proses sensmotorik)
Menurut e. rogers dan
schoemaker proses diatas melalui lima tahap :
1) Kesadaran
2) Perhatian
3) Evaluasi
4) Coba – coba
5) Adopsi
Model Komunikasi (Pertemuan 10)
Model
adalah representasi dari suatu fenomena dengan menonjolkan unsur–unsur penting
dari fenomena tersebut.
Menurut littlejohn, dalam pengertian luas model menunjuk pada setiap
representasi simbolis dari suatu benda, proses atau gagasan ide. dengan
demikian model dapat berbentuk gambar-gambar grafis, verbal atau matematika.
Perbedaan
teori dan model menurut littlejohn dan hawes adalah teori merupakan penjelasan
sedangkan model hanya merupakan representasi.
Model – model komunikasi:
1) Model S – R
Model komunikasi paling dasar yang dipengaruhi oleh
ilmu psikologi behavioristik, yang menggambarkan hubungan stimulus – respon.
Menunjukkan proses aksi – reaksi, proses pertukaran
atau pemindahan informasi atau gagasan,
yang bersifat timbal balik dan mempunyai banyak efek. masing-masing efek dapat
mengubah tindakan komunikasi (communication act) berikutnya.
2) Model Laswell. Berupa ungkapan verbal :
a. Who
b. Says what
c. In which channel
d. To whom
e. With what effect
3) Model Shannon dan Weaver
4) Model Schramm
5) Model Aristoteles
Model komunikasi klasik yang disebut
juga retoris, yang dibuat oleh filosof
yunani, aristoteles. Ia membuat model komunikasi verbal pertama yang berinti pada persuasi,
dengan tiga unsur dasar proses komunikasi, yaitu pembicara, pesan, dan
pendengar. Fokusnya adalah komunikasi retoris, yang kini dikenal dengan
komunikasi publik, dimana pada masa itu seni berpidato merupakan ketrampilan
penting. Menurutnya komunikasi publik melibatkan persuasi, yang dapat dicapai
oleh siapa anda (etos-kepercayaan anda), argumen anda (logos-logika dalam
pendapat anda), dan dengan memainkan emosi khalayak (pathos-emosi khalayak).
dalam berpidato teori ini diurai menjadi isi pidato, susunannya, dan cara penyampaiannya.
Teknik Komunikasi (Pertemuan 11)
1. Komunikasi
informatif
2. Komunikasi persuasif
3. Komunikasi instruktif
4. Hubungan manusiawi
Komunikasi Verbal & Non verbal (Pertemuan 12)
a.
Komunikasi verbal adalah fungsi bahasa yang mendasar bagi manusia adalah
untuk menamai atau menjuluki obyek, orang, dan peristiwa, menurut Larry L. Barker,
bahasa memiliki 3 fungsi, yaitu :
1.
Enamaan
2.
Interaksi
3.
Transmisi informasi
b.
Komunikasi Non Verbal. Menurut Larry A. Samovar dan
Richard E. Porter , komunikasi non verbal mencakup semua rangsangan
(kecuali rangsangan verbal) dalam suatu
setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan
oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau
penerima. Secara sederhana, pesan nonverbal
adalah semua isyarat yang bukan kata – kata.
Fungsi Komunikasi Nonverbal
1.
Perilaku nonverbal dapat
mengulangi / repetisi perilaku verbal.
2.
Mempengaruhi, menekankan atau
melengkapi perilaku verbal.
3.
Perilaku nonverbal dapat
menggantikan / substitusi perilaku
verbal.
4.
Perilaku nonverbal dapat
meregulasi perilaku verbal.
5.
Perilaku nonverbal dapat
membantah atau bertentangan.
Klasifikasi Pesan Nonverbal
Larry A. Samovar dan Richard E. Porter mengklasifikasikan pesan-pesan
nonverbal kedalam 2 kategori utama, yaitu :
1.
Perilaku yang terdiri dari
penampilan dan pakaian , gerakan dan postur tubuh, ekspresi wajah, kontak mata,
sentuhan, bau –bauan ,dan parabahasa.
2.
Ruang dan waktu
Bahasa Tubuh
Setiap anggota tubuh manusia seperti
wajah, tangan, kepala , kaki ,dan bahkan seluruh anggota tubuh kita dapat
digunakan sebagai isyarat simbolik.
· Syarat tangan
· Gerakan kepala
· Postur tubuh dan posisi
kaki
· Busana
· Orientasi ruang dan jarak
pribadi
Prof. Hafied Cangara
mengelompokkkan kode nonverbal sebagai berikut :
1. Kinesics (gerakan badan)
2. Gerakan mata
3. Sentuhan
4. Diam
Kinesics
Ialah kode
nonverbal yang ditunjukkan oleh gerakan –gerakan badan yang bisa dibedakan atas
5 jenis, yaitu :
1.
Emblems
2.
Illustrator
3.
Affect displays
4.
Regulator
5.
Adaptory
Komunikasi antar pribadi,
Komunikasi kelompok, Komunikasi massa, Komunikasi organisasi (Pertemuan 13)
a.
Komunikasi antar pribadi
Komunikasi antar pribadi
yang dimaksud disini adalah proses komunikasi yang berlangsung antara 2 orang
atau lebih secara tatap muka.
Seperti yang dikatakan r.wayne pace bahwa “Interpersonal comunication is
involving two or more people in face setting”, artinya komunikasi
antarpribadi melibatkan dua orang atau lebih dalam kondisi tatap muka.
berdasarkan sifatnya ,komunikasi antar pribadi dapat
dibedakan menjadi 2 macam yaitu komunikasi diadik dan komunikasi kelompok
kecil.
Ciri –ciri komunikasi
antar pribadi
1.
Komunikasi antar pribadi
biasanya terjadi secara spontan dan sambil lalu.
2.
Komunikasi antar pribadi tidak
mempunyai tujuan terlebih dahulu.
3.
Komunikasi antarp
ribadi terjadi secara kebetulan di antara peserta yang tidak mempunyai
identitas yang jelas.
4.
Kkomunikasi antar
pribadi mempunyai akibat yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
5.
Komunikasi antar
pribadi seringkali berlangsung berbalas –balasan.
6.
Kkomunikasi antar
pribadi menghendaki paling sedikit melibatkan hubungan dua orang dengan suasana
yang bebas, bervariasi, adanya keterpengaruhan.
7.
Komunikasi antar pribadi tidak
dikatakan tidak sukses jika tidak membuahkan hasil.
8.
Komunikasi antar prbadi menggunakan lambang-lambang bermakna.
b. Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi
yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok“kecil” seperti
dalam rapat, pertemuan , konferensi dan sebagainya (anwar arifin,1984).
Michael burgoo (dalam wiryanto,2005)
mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan
yang telah diketahui, seperti barbagai informasi , menjaga diri, pemecahan
masalah , yang mana anggota – anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi
anggota-anggotanya yang lain secara tepat. kedua definisi komunikasi kelompok
di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki
susunan rencana kerja tertentu untuk mencapai tujuan kelompok.
Karakteristik komunikasi kelompok:
- Komunikasi kelompok kecil, adalah komunikasi yang
ditujukan kepada kognisi komunikasi prosesnya berlangsung secara dialogis.
Misalnya kuliah, ceramah, diskusi, seminar, rapat dan lain-lain. Ciri
yanng lainnya adalah komunikasi kelompok kecil ialah bahwa prosesnya
berlangsung secara dialogis tidak linear, melainkan sirkular.
- Kelompok komunikasi besar, adalah komunikasi yang
ditujukan kepada efeksi komunikan prosesnya berlangsung secara linear.
Fungsi komunikasi
kelompok
- Hubungan sosial
- Pendidikan
- Persuasi
- Terapi
- Dicerminkan dengan
kegiatan-kegiatan untuk memecahkan persoalan dan membuat keputusan
-keputusan .
Faktor komunikasi kelompok
Jalaluddin
rakhmat (2004) meyakini bahwa faktor-faktor keefektifan kelompok dapat dilacak
pada karakteristik kelompok, yaitu :
1.
Faktor situasional karakteristik kelompok
a) Ukuran kelompok
b)
Jaringan komunikasi, terdapat beberapa tipe
diantaranya : roda, rantai, y, lingkaran dan bintang.
c)
Kohesi kelompok, didefinisikan sebagai
kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok,
dan mencegahnya meninggalkan kelompok.
d)
Kepemimpinan
2. Faktor personal
karakteristik kelompok
a. Kebutuhan interpersonal
1) Ingin masuk menjadi bagian kelompok (inclusion)
2) Ingin mengendalikan orang lain dalam tatanan hierakis
3) Ingin memperoleh keakraban emosional dari anggota
kelompok yang lain
b. Tindak
komunikasi
c. Peranan
c. Komunikasi massa
Komunikasi
massa adalah komunikasi melalui media massa, atau komunikasi kepada banyak
orang dengan menggunakan sarana media. Komunikasi massa dapat diartikan dalam dua cara :
1.
Komunikasi oleh
media
2.
Komunikasi untuk
massa
Karakteristik komunikasi massa:
1.
Komunikator melembaga
2.
Pesan bersifat umum, universal, dan ditujukan kepada orang banyak
3.
Menimbulkan keserempakan dan keserentakan
4.
Komunikan bersifat anonim dan heterogen
5.
Berlangsung satu arah
6.
Umpan balik tertunda
Karakteristik media massa
1.
Publsitas, yakni
disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau orang banyak.
2.
Universalitas, pesannya bersifat umum.
3.
Periodisitas, tetap atau berkala.
4.
Kontinuitas, berkesinambungan atau terus menerus sesuai
dengan periode mengudara atau jadwal terbit.
5.
Aktualitas, berisi hal – hal baru.
Fungsi komunikasi massa
- Fungsi pengawasan
- Fungsi social learning
- Fungsi penyampaian informasi
- Fungsi transformasi budaya
- Hiburan
d. Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasi
mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi antar organisasi.
Komunikasi organisasi
adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok
formal maupun informal dari suatu organisasi (wiryanto,2005).
Sendjaya (1994)
menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi:
1.
Fungsi informative, organisasi dapat
dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi.
2.
Fungsi regulative, ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu
organisasi.
3.
Fungsi persuasif
4.
Fungsi integratif
Bentuk komunikasi
organisasi
- Superior–subordinate communication, disebut juga downward communication yaitu komunikatornya adalah
atasan dan komunikasinya adalah bawahan.
- Subordinate–initiated communication, disebut
juga dengan upward communication yaitu komunikasi yang terjadi dari
bawahan ke atasannya.
- Interactive communication, komunikasi
yang terjadi pada karyawan yang selevel.
0 Response to "Handout Mata Kuliah PIH"